Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap sepeda Inggris, Chris Froome, baru-baru ini tersandung masalah doping.
Froome terbukti mengonsumsi obat-obatan berjenis Salbutamol setelah melakukan tes urine 7 September 2017.
Atlet berkebangsaan Inggris tersebut saat itu sedang mengikuti Vuelta a Espana (Tour of Spain).
Dalam tubuh Froome terdapat kandungan 2.000 nanogram per mililiter Salbutamol.
Angka ini dua kali lipat lebih banyak dari ambang batas yang ditetapkan World Anti-Doping Agency (WADA) yaitu 1.000 nanogram/ml.
(Baca Juga: Marc Marquez Tidak Memilki Motivasi Untuk Menjuarai MotoGP Dengan Motor Tim Lain)
Meski terbukti menggunakan Salbutamol, Froome berkilah bahwa apa yang dia gunakan telah sesuai resep dokter.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror, pria berusia 32 tahun tersebut mengonsumsi Salbutamol karena asma yang memburuk.
"Sudah menjadi rahasia umum bahwa saya menderita asma dan saya tahu persis peraturannya," ujar Froome.
Pebalap berusia 32 tahun tersebut menegaskan bahwa dia menggunakan inhaler sesuai peraturan.
(Baca Juga: The Rock Ingin Gantikan Donald Trump?)
"Asma saya memburuk di Vuelta jadi saya mengikuti saran dokter tim untuk meningkatkan dosis Salbutamol," kata Froome menambahkan.
Dengan adanya kasus ini Froome dan Sky Team mengaku akan memberikan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak berwajib.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on