Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inapgoc Sosialisasikan Asian Para Games 2018 Hingga ke Perbatasan Timur Indonesia

By Imadudin Adam - Minggu, 17 Desember 2017 | 08:06 WIB
Perenang difabel Indonesia, Muhammad Bejita (tengah), berpose dengan para peraih medali ASEAN Para Games 2017 lain di atas podium. Bejita meraih medali emas pada nomor 100 meter gaya punggung. (MEDIA CDM APG)

 pesta olahraga empat tahunan negara-negara se-Asia bagi atlet penyandang disabilitas yang bakal digelar pada 6 hingga 13 Oktober 2018 akan terus disosialisasikan oleh Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC).

Setelah melakukan sosialisasi di Karawang beberapa waktu lalu, kini giliran daerah perbatasan di timur Indonesia, tepatnya di Kabupaten Belu, Atambua, menjadi lokasi sosialisasi Asian Para Games yang mengusung tema The Inspiring Spirit and Energy of Asia itu.

Bentangan spanduk serta baliho besar banyak terdapat di Lapangan SSB Bintang Timur, Kabupaten Belu, Atambua.

Dalam sosialisasi ini, digelarlah sebuah pertandingan sepakbola persahabatan di perbatasan dengan menghadirkan Timnas Indonesia U-16, Timnas Timor Leste U-16, serta tuan rumah SSB Bintang Timur Academy.

Kehadiran Timor Leste terlebih Menteri Olahraganya Osorio Florindo dalam perhelatan ini, menjadi salah satu sarana untuk memperlihatkan jika Indonesia siap menggelar Asian Para Games 2018, sehingga bisa dikatakan promosi ini bukan sekadar level nasional, namun menjadi promosi internasional.

Bupati Belu, Willybrodus Lay menuturkan bahwa wilayahnya memiliki kewajiban untuk menyukseskan ajang internasional seperti halnya perhelatan Asian Para Games yang akan berlangsung di Jakarta tahun depan.

"Belu itu Indonesia juga kan, sehingga kita memiliki kewajiban untuk mensukseskan ajang tersebut, salahsatunya dengan cara mensosialisasikannya kepada masyarakat Belu sendiri khususnya dan kepada seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya," ujar Willybrodus Lay seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.

"Kita sampaikan, kita beritahu salahsatu medianya adalah melalui spanduk-spanduk atau baliho, kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa itu ajang Asian Para Games, ramah disabilitas, sehingga pada akhirnya masyarakat tahu," jelasnya.