Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi berhasil menyabet gelar juara pada turnamen BWF World Superseries Finals 2017.
Klaim juara didapat Yamaguchi setelah melakoni laga panjang yang melelahkan dengan sang rival dari India, Pusarla V. Sindhu.
Pada laga puncak yang digelar di di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (17/12/2017), untuk bisa meraih gelar juara Yamaguchi harus mau bertanding selama 1 jam 34 menit dengan Pusarla.
Sejak awal bertemu, keduanya diprediksi akan melakoni pertandingan alot karena pola permainan yang sangat kontras.
(Baca Juga: BWF Superseries Finals 2017 - Jadi Juara, Marcus/Kevin Dapat Ucapan Selamat dari Sang Rival)
Pusarla dengan serangan-serangan yang banyak, sementara Yamaguchi yang sangat ulet dengan daerah pertahanannya yang sulit ditembus.
Maka tidak heran, sepanjang pertandingan pun dipenuhi reli-reli panjang.
Di gim penentuan, saat keringat sudah muncul lebih deras, beberapa kali tubuh kedua pemain jatuh menimpa lantai.
Pada akhirnya, momentum pun didapatkan Yamaguchi setelah Pusarla melakukan beberapa kesalahan di saat-saat kritis dan menjadikan laga berakhir untuk kemenangan wakil Jepang.
Meraih gelar juara di Dubai pada usia yang masih relatif muda, 20 tahun, Yamaguchi mengatakan bangga sekaligus terharu.
"Pertandingan ini adalah titik tertinggi dalam karir saya. Ini adalah momen terbesar. Saya senang bisa pulih dari kekalahan saya padanya dalam pertandingan fase penyisihan grup," kata Yamaguchi dikutip BolaSport.com dari BWF World Superseries.
Bagi Yamaguchi untuk bisa menang adalah hal yang tidak mudah.
(Baca Juga: BWF Superseries Finals 2017 - Rujuk di Dubai, Pasangan Ini Mengaku Senang Bisa Juara)
"Melawan Pusarla menjadi sebuah pertandingan yang menantang dan menang menjadi sebuah prestasi yang luar biasa. Ada banyak reli panjang, tetapi akhirnya saya memimpin, yang memberi saya kepercayaan diri," sambung Yamaguchi.
Selain Yamaguchi, Jepang berhasil mengantongi satu gelar juara dan satu runner-up di nomor ganda putri.
Pasangan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto berhasil memenangi laga "perang saudara" melawan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 21-16, 21-15.