Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Karateka nasional dari Jawa Timur, Umar Syarief mengaku prihatin dengan kriteria yang ditetapkan oleh Kemenpora terkait adanya pemberian penghargaan bagi legenda olahraga, beberapa waktu lalu.
Menurut Umar, seharusnya kriteria yang ditetapkan untuk penghargaan tersebut harus jelas.
"Saya bingung dengan kriteria yang digunakan oleh Kemenpora saat memberikan penghargaan bagi legenda olahraga nasional. Sementara saya merasa banyak legenda olahraga yang punya prestasi baik tapi luput dari pemberian penghargaan legenda olahraga nasional," ungkap Umar seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Umar Syarief telah 20 tahun mengabdikan dirinya di dunia Karate nasional, namun belum menerima penghargaan dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora.
(Baca Juga: Pebulu Tangkis Putri Ini Masuk Kategori Tsunami of Badminton 2017 Versi BWF)
"Saya 20 tahun menggeluti karate, dan sudah 12 medali Emas SEA Games sudah saya koleksi, tapi baiklah, saya tidak masuk dalam hitungan legenda olahraga tanah air, tetapi perhatikan nasib atlet nasional lainnya yang tinggal di pelosok tanah air yang telah membawa harum nama bangsa dan negara Indonesia di arena olahraga," tandasnya.
Menurutnya, Kemenpora kurang memperhatikan mantan atlet yang harusnya berhak menerima.
"Mantan atlet pun akan merasa bangga jika pemerintah selalu memperhatikan nasibnya," jelas Umar yang baru menerima penghargaan dari KONI Pusat di tahun 2014.
Senada dengan Umar Syarief, pemerhati olahraga nasional, Hifni Hasan SH MH memberi masukan kepada pemerintah jika hendak memberikan penghargaan kepada legenda olahraga Indonesia harus memperhatikan unsur prestasi.
(Baca Juga: Terkait Evan Dimas dan Ilham Udin, PSSI Sudah Berkomunikasi dengan FAM)