Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alat Pendeteksi Kesalahan Servis untuk Musim Turnamen 2018 Ternyata Jauh dari Kata Sempurna

By Susi Lestari - Minggu, 24 Desember 2017 | 12:15 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, mengembalikan kok ke arah Li Junhui/Liu Yuchen (China) pada laga akhir penyisihan Grup A BWF Superseries Finals 2017 yang berlangsung di Hamdan Sports Complex, Dubai, Jumat (15/12/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Bulu Tangkis Dunia akan memberlakukan aturan baru tentang servis yang akan dimulai pada musim turnamen 2018.

Pada aturan baru tersebut, dijelaskan bahwa jarak shuttlecock berada di bawah 1,15 meter dari permukaan lapangan.

Sebelumnya, aturan servis yang lama hanya menyebutkan jarak shuttlecock harus berada di bawah pinggang pemain saat pertama kali dipukul (servis).

Peraturan baru tersebut akan diuji kali pertama pada turnamen All England yang digelar di Inggris pada Maret mendatang dan juga pada turnamen-turnamen bergengsi lainnya seperti Piala Thomas dan Uber di Bangkok (Thailand) dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.

(Baca Juga: 2 Wakil Indonesia yang Jadi Nomor 1 Dunia sampai Akhir 2017)

Semua turnamen yang masuk ke dalam Grade 1, kecuali Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior, akan sepenuhnya menggunakan aturan baru ini juga.


Alat pedeteksi peraturan servis terbaru BWF. (BADMINTONPLANET.COM)

BWF menyediakan seperangkat deteksi kesalahan servis baru ini karena aturan masih dalam tahap pengembangan.

Seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Planet, alat tersebut tidak mengandalkan teknologi modern seperti detektor sinar laser atau sensor untuk mengukur jarak dan ketinggian.

Namun, pendeteksi tersebut terbuat dari steker logam dilengkapi plastik transparan dan memiliki garis hitam yang menunjukkan jarak 1,15 meter dari tanah.