Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tahun 2017 akan segera berakhir. Dalam hampir 12 bulan belakangan ini, banyak momen yang terjadi di dunia olahraga.
Khusus rentang waktu Juli-Agustus, beberapa momen krusial terjadi di jagat olahraga.
Salah satu kejadian penting dalam periode tersebut adalah keberhasilan pasangan bulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dalam merebut titel Kejuaraan Dunia.
Ada pula penampilan terakhir dari Usain Bolt yang merupakan legenda di lintasan lari.
Berikut ini tiga kejadian penting selama medio Juli-Agustus:
Tontowi/Liliyana Jadi Juara Dunia (Lagi)
Ganda campuran kebanggaan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, naik podium tertinggi dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Glasgow.
Duet yang akrab disapa Owi/Butet itu mengukuhkan diri sebagai kampiun setelah mengalahkan pasangan China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, lewat pertarungan tiga gim (15-21, 21-16, dan 21-15).
Ini menjadi gelar juara dunia bulu tangkis kedua bagi Tontowi/Liliyana.
Sebelumnya, mereka menjadi juara pada edisi 2013 yang digelar di Guangzhou.
Laga Akbar McGregor VS Mayweather
T-Mobile Arena di Nevada menjadi tempat penyelenggaraan pertarungan terbesar 2017 antara Floyd Mayweather Jr dan Conor McGregor.
Laga yang berlangsung pada 26 Agustus itu menyedot banyak perhatian karena mempertemukan dua atlet hebat dari jalur olahraga berbeda.
Mayweather merupakan petinju tak terkalahkan, sedangkan McGregor adalah bintang dari kompetisi bela diri Ultimate Fighting Championship (UFC).
Mayweather pun keluar sebagai yang terbaik dengan kemenangan TKO pada ronde ke-10.
Panggung Terakhir Usain Bolt
Sprinter legendaris Jamaika, Usain Bolt, ikut serta dalam Kejuaraan Dunia Atletik edisi ke-16 di London, Inggris.
Hajatan akbar tersebut menjadi ajang terakhir bagi sang legenda. Ia memutuskan pensiun setelah berlomba di Negeri Ratu Elizabeth II.
Alih-alih memperoleh akhir yang manis, Bolt justru harus puas dengan raihan medali perunggu setelah kalah dari Justin Gatlin dan Cristian Coleman di nomor 100 meter.
Pelari yang kini berusia 31 tahun itujuga harus menerima kenyataan dirinya ditimpa cedera hamstring ketika turun pada nomor estafet 4x100 meter.
Bolt sudah meraih banyak prestasi gemilang selama berkarier di lintasan, termasuk delapan medali emas Olimpiade.
Ayo sambut Asian Para Games 2018 dengan penuh semangat! . #INA2018APG #RoadtoAsianParaGames2018
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada