Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Bulu Tangkis Dunia telah memutuskan pertandingan terbaik yang terjadi sepanjang musim kompetisi 2017.
Partai final nomor tunggal putri pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 terpilih menjadi laga paling epik sepanjang tahun.
Pusarla V. Sindhu (India) yang saat itu bertanding dengan Nozomi Okuhara (Jepang) sukses menyajikan pertandingan yang luar biasa dan tidak terduga.
Menampilkan dua kekuatan elit dari Pusarla dan Okuhara, pertandingan itu rampung hampir dalam dua jam tepatnya 110 menit.
(Baca Juga: Tekad Mantan Ganda Putra Nomor 1 Dunia setelah Dipasangkan Kembali)
Okuhara berhasil menang dengan skor 21-19, 20-22, 22-20 dan sukses menjadi tunggal putri pertama Jepang yang menyabet gelar BWF World Championships.
Jika Okuhara berhasil mencatatkan prestasi dengan merebut gelar juara dunia, Pusarla justru harus puas menjadi yang kedua.
Meski menjadi runner-up, Pusarla membagikan perubahan besar setelah finalnya dengan Okuhara.
Pusarla merasa setelah final itu, durasi pertandingan di sektor tunggal putri meningkat.
"Ada pertandingan yang lebih lama di nomor tunggal putri. Kejuaraan Dunia adalah pertandingan terpanjang bagi saya," kata Pusarla dikutip BolaSport.com.
"Dan setelah itu saya dapat melihat pertandingan tunggal putri berlangsung lama atau sekitar satu setengah jam lebih. Saya pikir setiap pertandingan di sektor tunggal putri akan berjalan sampai 40 menit," sambung Pusarla.
(Baca Juga: Daniel Wenas Pilih Taufik Hidayat Ketimbang Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya)
Menurut pebulu tangkis berusia 22 tahun itu, perasaannya tentang durasi lama pertandingan sektor tunggal putri semakin diperkuat dengan kehadiran para pemain elit dari berbagai negara.
"Di lapangan saat ini, ada pemain China, Jepang, nama-nama seperti Nozomi Okuhara atau Tai Tzu Ying (Taiwan). Saya kira tidak akan ada lagi pertandingan berdurasi pendek," kata Pusarla lagi.