Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn, mengakui bahwa dia membayar lebih kepada pemegang sabuk IBF, Charles Martin, saat membuat kesepakatan untuk melakukan pertarungan dengan petinjunya.
Pembayaran lebih diberikan untuk Martin agar petinju Amerika tidak terkalahkan itu bersedia ke Inggris dan melakukan pertarungan dengan Johsua pada Mei 2016.
Hal tersebut dilakukan Hearn, agar pintu Johsua untuk mendapat gelar pada divisi kelas berat semakin terbuka lebar.
"Kami membayar Martin senilai 6 juta dollar atau setara dengan Rp 81,2 miliar agar dia mau bertarung, sehingga Anthony bisa mendapatkan gelar IBF-nya," kata Hearn dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.
(Baca Juga: Tekad Mantan Ganda Putra Nomor 1 Dunia setelah Dipasangkan Kembali)
Saat ditanya apakah pembayaran itu adalah pilihan yang baik atau buruk, Hearn mengatakan dengan mantap bahwa itu adalah kesepakatan terburuk yang pernah dibuatnya.
"Ini adalah kesepakatan terburuk yang pernah saya buat. Saat pertarungan, Martin bahkan kalah dalam dua putaran saja dari Joshua," kata Hearn.
Setelah bertarung melawan Marin, Joshua kemudian berhadapan dengan Wladimir Klitschko.
Pada pertarungan yang digelar pada April 2017 itu, petinju Inggris berusia 28 tahun itu berhasil menang dengan mengalahkan Klitscho pada ronde kesebelas.
Hasilnya, Joshua kemudian berhasil merebut gelar WBA dan IBO setelah mengalahkan dua petinju tersebut.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on