Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain non pelatnas Malaysia, Zulfadli Zulkifli, perlu memanfaatkan potensi yang dimilikinya jika berniat mewakili Negeri Jiran pada Kejuaraan Asia Beregu 2018 di Alor Setar, Kedah, 6-11 Februari.
Turnamen ini merupakan ajang kualifikasi menuju putaran final Piala Thomas 2018 yang akan berlangsung di Bangkok, Thailand pada 20-27 Mei.
Juara All England 2003 asal Malaysia, Muhammad Hafiz Hashim, mengatakan bahwa Zulfadli seharusnya tidak memberi banyak alasan jika dipanggil dalam skuat timnas.
"Ini adalah kesempatan karena kami akan bermain mewakili negara ini dalam sebuah turnamen besar. Jadi, Zulfadli perlu menggunakan kesempatan tersebut jika dipanggil dalam seleksi untuk membuktikan bahwa dia benar-benar berhak mewakili negara," ujar Hafiz.
"Saya tidak tahu apa yang bisa menghalanginya untuk mengikuti seleksi timnas. Jika saya menggantikannya, saya tidak akan kesulitan mengikuti program latihan dengan timnas karena ini kesempatan untuk membuktikan diri," tutur Hafiz.
Sebelumnya, tunggal putra nomor satu Malaysia, Lee Chong Wei, memberikan rekomendasi kepada Zulfadli Zulfikli untuk memperkuat tim Thomas Negeri Jiran.
(Baca juga: Kaleidoskop 2017 - 5 Pebalap yang Naik Podium Pertama pada MotoGP 2017)
Meskipun memberikan rekomendasi, Lee tidak memaksa Zulfadli untuk bergabung dengan timnas. Dia hanya memberi rekomendasi Zulfadli berlatih selama mempersiapkan diri pada putaran kualifikasi Piala Thomas.
Hafiz yang kini menjadi pelatih bulu tangkis junior nasional di Sekolah Olahraga Jalap Bukit Jalil (SSBJ) mengatakan bahwa dia pernah berpartisipasi dalam latihan dengan tim nasional saat menjalani persiapan untuk Piala Thomas 2012 di Wuhan, China.
Latihan tetap dijalani Hafiz dengan timnas Malaysia meskipun sudah menjadi pemain profesional sejak 2011.
(Baca juga: Ini Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Selama 2018)
"Saya sadar bahwa ini adalah turnamen besar dan saya harus mempersiapkan diri di level terbaik," ujar Hafiz.
"Dengan berlatih bersama timnas, saya memiliki kualitas latihan yang dibutuhkan. Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) adalah tempat terbaik bagi kami untuk memperbaiki dan mendapat fasilitas yang diperlukan," katanya.
Sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Thomas, Malaysia tercatat lima kali menjadi juara pada 1949, 1952, 1955, 1967, dan 1992.