Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rasa tidak nyaman pada bagian pinggul memaksa petenis putra Inggris Raya, Andy Murray, mengundurkan diri dari turnamen Brisbane Internasional 2018.
Semula, partisipasi pada turnamen tersebut akan menjadi pemanasan bagi Murray untuk menghadapi Australian Open yang akan mulai digelar pada 15 Januari mendatang.
Namun, kambuhnya cedera yang telah membuat Murray absen selama hampir enam bulan itu memastikan rencana kompetisinya pada tahun ini berubah.
Mantan petenis nomor satu dunia tersebut bahkan membuka kemungkinan untuk menjalani operasi pada bagian pinggulnya, meski sebetulnya dia tidak ingin melakukannya.
Keengganan untuk naik meja operasi juga diucapkan petenis Australia, Nick Kyrgios, yang pernah mengalami cedera serupa.
(Baca Juga: Salah Satu Rival Maafkan Kesalahan Michael Schumacher)
"Rasanya tidak nyaman dan cederanya memiliki dampak besar terutama bagi seseorang yang sangat bergantung pada pergerakan tubuhnya," kata Kyrgios yang dikutip BolaSport.com dari Telegraph.
Kyrgios menyebut kalau tindakan operasi pada bagian pinggul adalah sesuatu yang sangat menakutkan dan tentunya merupakan pilihan terakhir yang akan diambil.
"Saya telah diberi program untuk memperkuat pinggul yang harus dilakukan setiap hari dan hanya itu yang saya lakukan di gym," ucap Kyrgios.
"Saya tidak berpikir ada orang yang benar-benar ingin dibedah," kata Kyrgios lagi.
(Baca Juga: Mengejutkan, Ternyata Ini Alasan Andrea Dovizioso Bela Jorge Lorenzo soal Team Order)
Andai benar-benar menjalani operasi pada bagian pinggulnya, Murray diperkirakan akan kembali menepi selama empat hingga enam bulan mendatang.
Belum lagi ditambah dengan waktu pemulihan untuk mengembalikan level permainan agar bisa kembali bersaing di level dunia.
"Operasi benar-benar upaya terakhir yang harus diambil. Anda tidak benar-benar mengetahui tingkat keberhasilannya. Jadi itu sulit. Ini sangat menakutkan," ucap Andy Murray.