Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanggapan Christian Hadinata atas Aturan Turnamen Baru BWF

By Delia Mustikasari - Kamis, 11 Januari 2018 | 20:46 WIB
Legenda bulu tangkis nasional, Christian Hadinata (kanan), berpose di sela pemberian penghargaan atlet berprestasi PB Djarum 2017 di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (11/1/2018). (PB DJARUM)

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memiliki lima perubahan regulasi BWF yang akan dimulai pada kalender kompetisi 2018.

Salah satunya adalah kewajiban 12 turnamen dalam setahun bagi para pemain tunggal yang ada di jajaran ranking 15 besar dunia, serta pemain ganda di 10 besar dunia.

"Peraturan ini juga dirasakan oleh negara lain. Karena itu, pelatih dan atlet harus bisa beradaptasi dengan cepat," kata legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata di sela pemberian penghargaan bagi atlet PB Djarum berprestasi, Kamis (11/1/2018).

Menurut Christian, aturan tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena BWF dituntut melakukan inovasi setelah bulu tangkis mendapat sorotan pada Olimpiade.

(Baca juga: Luluk Hadiyanto Sempat Menyerah Latih Ikhsan Leonardo Rumbay)

"Meski begitu, PBSI tetap harus memilih skala prioritas dengan mengatur peak performance pada turnamen-turnamen penting seperti All England dan kejuaraan dunia," ujar Christian.

"Pelatih juga perlu melakukan inovasi dalam mempersiapkan atlet junior dan senior. Jangan sampai turnamen yang diikuti over load yang membuat pemain rentan cedera," ucap Christian.

Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI) sudah menetapkan tujuh turnamen yang diprioritaskan sepanjang 2018.

Turnamen tersebut adalah Indonesia Masters, Kejuaraan Asia Beregu, All England, Piala Thomas-Uber, Indonesia Open, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games 2018.