Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Olahraga di Sumsesl Terapkan IT

By Noverta Salyadi - Jumat, 12 Januari 2018 | 11:27 WIB
Pelatih cabang olahraga di Sumsel memaparkan program kerja untuk tahun 2018, bertempat di ruang KONI Sumsel. (NOVERTA SALYADI/BOLASPORT.COM)

KONI Sumatera Selatan (sumsel), menyesalkan sikap pelatih olahraga yang belum terapkan informasi teknologi (IT) dalam pembinaan atlet.

Padahal Sumsel sendiri sudah menargetkan masuk dalam lima besar PON 2020.

Kordinator Tim Evaluasi KONI Sumsel, Samsul Ramel mengatakan untuk tahun 2018 ini pihaknya ingin melihat rapor para pelatih dalam pembinaan.

(Baca Juga: Jelang Piala Presiden 2018, Bobotoh Tuntut Ini kepada Persib Bandung)

Ramel menuturkan saat ini sudah seharusnya para pelatih memanfaatkan teknologi informatika sebagai sarana dalam program latihan.

"Saya contohkan untuk mengecek jantung dan nadi saja sudah menggunakan Polar dan langsung diketahui, tidak seperti dulu dilakukan secara manual, pelatih hanya meraba-raba sehingga hasilnya belum tentu akurat," jelas Ramel.

Ramel mengatakan KONI Sumsel siap memfasilitasi para pelatih untuk memanfaatkan IT dalam melaksanakan program latihannya.

(Baca Juga: Jika Liverpool Tawar Bintang Borussia Dortmund, Manchester United Bakal Ikut-ikutan)

"Bisa saja kita mengirim mereka mengikuti pelatihan dan panataran, seperti selama ini kita berikan coaching clinic untuk para pelatih," jelas Ramel.

Pengamat olahraga Sumsel Mitrisno mengatakan saat ini sudah seharusnya pelatih memanfaatkan teknologi dalam pembinaannya, karena akan berpengaruh pada atlet binaannya.

"Saya setuju kalau pelatih harus mengenal IT, karena sudah tidak zamannya lagi pelatih melakukan programnya dengan manual, karena susah mengukur kemampuan atlet," jelas Trisno.

(Baca Juga: Konflik Jose Mourinho dan Antonio Conte Menjalar hingga Paris)

Trisno yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah Olahraga Sriwijaya mengaku di SONS saja sekarang ini pelatih sudah menggunakan IT dan jika melihat kuota pelatih yang ada di 2018 sudah cukup banyak karena berdampak pada anggaran.

"Kemungkinan kita pada tahun ini akan melakukan pengurangan pelatih, tetapi beralih pada penggunaan teknologi agar lebih efisiensi, serta bisa meningkatkan kesejahteraan pelatih," tutur Trisno.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P