Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis, Gregoria Mariska menjadi harapan baru di sektor tunggal putri seusai merebut titel bergengsi di kelas junior pada Kejuaraan Dunia Junior 2017.
Di tengah prestasi tunggal putri kelas utama yang belum menggembirakan, capaian Gregoria tentunya membawa angin segar. Tak heran jika ia mulai ditarget untuk menanjak di level senior.
Jelang turnamen di rumah sendiri pada Indonesia Masters 2018, Gregoria melahap porsi latihan ekstra demi mencapai hasil sebaik mungkin.
Meskipun mesti merangkak dari babak kualifikasi, Gregoria tetap optimis.
Pada laga kualifikasi pertama, Sofie Holmboe Dahl dari Denmark, akan menjadi lawan Gregoria. Jika lolos, Gregoria akan bertemu dengan pemenang duel antara Delphine Lansac (erancis) atau Line Hojmark Kjaersfeldt (Denmark).
"Hasil undiannya cukup lumayan, saya punya peluang ke babak utama. Saya sudah pernah menang melawan Dahl, jadi saya sudah punya gambaran tentang pertandingan nanti melawan dia," ujar Gregoria.
"Persiapan saya jelang kejuaraan ini cukup bagus. Sepulang dari Thailand Masters 2018, saya dipersiapkan pelatih untuk kejuaraan ini. Mungkin saya tinggal perlu penyesuaian lapangan karena suasana Istora baru lagi," kata Gregoria.
"Saya juga harus jaga kondisi jangan sampai sakit,” kata pemain kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 ini seperti dilansir Bolasport.com dari Badminton Indonesia.
(Baca juga: Jadwal Pertandingan Putaran Reguler Proliga 2018)
Gregoria menjelaskan bahwa dia kini tengah mencoba untuk tampil lebih stabil, khususnya turnamen internasional di level senior. Gelar paling bergengsi di kelas junior tak serta merta membuatnya puas.
"Target saya untuk sukses kan bukan di kelas junior saja. Namun, gelar ini tak mau saya jadikan beban, harusnya malah termotivasi. Berarti saya punya modal untuk terjun ke kelas senior. Mudah-mudahan saya lebih banyak prestasi di kelas senior," aku Gregoria.