Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penampilan pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada Malaysia Masters 2018 semakin menjanjikan.
Meski tak diunggulkan, Fajar/Rian melangkah ke partai puncak dengan mengalahkan pasangan-pasangan unggulan.
Tiket final diraih Fajar/Rian setelah mengalahkan ganda nomor dua Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding, dengan skor 15-21, 21-16, 21-17 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Sabtu (20/1/2018).
Dalam pertemuan sebelumnya pada BCA ndonesia Open Superseries Premier 2016, Fajar/Rian dikalahkan Duo Mads dengan skor 19-21, 21-14, 25-27.
"Pada gim pertama, kami terlalu banyak 'mengangkat bola’' jadi lawan dengan mudah menyerang kami. Pada gim kedua dan ketiga, kami terus bermain no lob dan lebih banyak inisiatif menyerang," tutur Rian.
"Smes lawan tajam sekali. Kami terbawa irama permainan mereka pada gim pertama," ujar Fajar.
Bagi Fajar/Rian, ini merupakan kali pertama mereka bisa menembus turnamen level superseries.
(Baca Juga: Malaysia Masters 2018 - Taklukkan Wakil Denmark, Fajar/Rian Melaju ke Final)
Hal ini tentunya menggambarkan peningkatan grafik penampilan anak didik pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi.
"Kami belajar dari pengalaman sebelumnya, main harus lebih tenang dan tidak terburu-buru," aku Rian ketika ditanya soal penampilannya dan Fajar selama turnamen Malaysia Masters 2018.
Pada babak final, Fajar/Rian akan berhadapan dengan wakil tuan rumah Goh V Shem/Tan Wee Kiong.
Goh/Tan melaju ke final seusai menumbangkan Chen Hung-Ling/Wang Chi-Lin (Taiwan), 21-16, 21-17.
"Kami harus menjaga konsentrasi di final, sudah tanggung sampai final, harus dimaksimalkan," tutur Rian.
"Peluang pasti ada, pokoknya kami akan tampil habis-habisan. Kalau saya pribadi, ada motivasi ingin dipercaya main pada Asian Games 2018. Ini lebih ke penyemangat ke diri saya sendiri sih, kami masih harus bersaing dengan beberapa kandidat lain," ucap Fajar.
Sementara itu, pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, harus terhenti di semifinal setelah kalah dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China), 13-21, 16-21.