Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terpopuler Olimpik - Serba-serbi Indonesia Masters 2018 Hari Pertama hingga Meninggalnya Salah Satu Tokoh Bulu Tangkis

By Susi Lestari - Rabu, 24 Januari 2018 | 09:20 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, melakukan selebrasi setelah meraih poin pada laga penyisihan grup BWF Superseries Finals 2017 melawan Wang Yilyu/Huang Dongping (China) di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (15/12/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Hari pertama turnamen Indonesia Masters 2018 telah selesai digelar di Istora, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2018).

Di hari pertama ini, dihelat pertandingan kualifikasi dan babak pertama.

Pada kualifikasi mempertandingkan lima nomor sekaligus.

Sementara di babak utama, hanya nomor ganda campuran yang dipertandingkan.

Dua ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Ricky Karandasuwardi/Debby Susanto, berhasil melaju ke babak kedua.

Owi/Butet ke babak kedua setelah mengalahkan sesama wakil Indonesia, Riky Widianto/Masita Mahmudin, dengan skor 23-21, 21-17.

Sementara itu, Ricky/Debby mengantongi tiket ke babak kedua usai menyudahi perlawanan wakil Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, dengan skor 15-21, 21-12, 21-10.

Dikutip BolaSport.com dari berbagai sumber berikut adalah lima berita terpopuler kanal Olimpik pada Selasa (23/1/2018).

1. Indonesia Masters 2018 - Debby Susanto: Saya Nggak Terlalu Dekat dengan Ricky

Ganda campuran Indonesia, Ricky/Debby adalah pasangan yang dihasilkan dari perombakan tahun lalu.

Sebelum berlaga di Indonesia Masters, Ricky/Debby telah lebih dahulu menjajal turnamen Malaysia Masters 2018.

Mulai berlaga pada musim kompetisi 2018, Debby membuat sebuah pengakuan.

"Waktu dengan Praveen Jordan (pasangan sebelumnya) kan saya sudah cukup lama berpasangan dengan dia, sedangkan sama Ricky masih baru, dan di luar lapangan saya juga nggak terlalu dekat sama dia," ujar Debby seraya tertawa.

2. Indonesia Masters 2018 - Tontowi/Liliyana Akui Aturan Baru BWF Memberatkan

Tahun ini, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memberlakukan peraturan baru per kalender kompetisi 2018.

Setiap pemain yang menduduki peringkat 20 teratas dunia wajib mengikuti 12 turnamen bulu tangkis dalam setahun.

Jika seorang pemain tidak memenuhi kewajiban tersebut, BWF akan memberikan sanksi berupa denda uang.

"Sejujurnya aturan ini memberatkan karena di luar turnamen wajib, tahun ini ada kejuaraan dunia dan Asian Games. Apalagi, dengan kondisi saya yang seperti ini," kata Liliyana.

3. Indonesia Masters 2018 - Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pemain Ini Harus Menelan 2 Kekalahan Sekaligus

Nasib kurang beruntung mengiringi perjalanan Lukhi Apri Nugroho pada ajang Indonesia Masters 2018 yang mulai berlangsung pada Selasa (23/1/2018).

Lukhi Apri Nugroho tercatat tampil pada dua sektor, yaitu ganda putra dan ganda campuran.

Bersama Tedi Supriadi, Lukhi harus melewati fase kualifikasi untuk mendapatkan tempat pada babak utama nomor ganda putra.

Namun, Lukhi/Tedi kalah 15-21, 21-18, 14-21 dari sang kompatriot Hendra Aprida Gunawan/Markis Kido.

Setelah kekalahan tersebut, Lukhi Apri Nugroho kembali tampil pada hari pertama Indonesia Masters 2018.

Kali ini, pemain 24 tahun itu bermain pada sektor ganda campuran dan berpasangan dengan Ririn Amelia.

Lukhi/Ririn kalah dari ganda campuran Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen di babak pertama.

Hanya butuh 37 menit bagi Christiansen/Pedersen untuk menang 21-15, 21-17 atas Lukhi/Ririn.

4. Olahraga Bulu Tangkis Kembali Berduka, Salah Satu Tokohnya Meninggal Dunia

Salah satu tokoh bulu tangkis paling populer yang berasal dari Denmark, John Hansen, menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (17/1/2018).

Hansen adalah mantan manajer tim Denmark dan direktur turnamen Denmark Open dalam jangka waktu yang lama, tiga dekade.

5. Conor McGregor Menerima Peringatan Serius Sekali Lagi dari Presiden UFC

Presiden UFC, Dana White, sekali lagi memperingatkan Conor McGregor bahwa dia dalam bahaya serius untuk dilucuti gelar sabuk ringannya.

"Conor tidak hadir hampir dua tahun. Tidak adil bagi sisa petarung UFC di divisi ini," kata White dikutip BolaSport.com dari Express.

"Divisi kelas ringan harus terus berlanjut. Ada orang-orang yang telah berjuang sepanjang karier mereka. Semua orang ingin mencapai puncak itu dan melucuti gelar Conor adalah hal yang adil untuk dilakukan," lanjut White.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P