Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Viktor Axelsen dan Sebuah 'Protes Tersembunyi' atas Peraturan Baru BWF

By Susi Lestari - Jumat, 26 Januari 2018 | 15:26 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, mengembalikan kok ke arah Daren Liew (Malaysia) pada semifinal Malaysia Masters yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Sabtu (20/1/2018). (MANAN VATSYAYANA/AFP PHOTO)

Pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen, memutuskan mundur pada turnamen Indonesia Masters 2018, Rabu (24/1/2018).

Axelsen  mundur pada babak kedua saat menghadapi pebulu tangkis tunggal putra asal Jepang, Kazumasa Sakai.

Axelsen mengaku dirinya mundur karena mengalami cedera engkel kiri yang membuatnya tidak bisa melanjutkan pertandingan.

"Saya mengalami cedera dan setelah saya putuskan dengan melihat video pertandingan, saya memutuskan untuk mundur karena saya tidak bisa melanjutkannya. Saya juga tidak punya pilihan lain," tutur Axelsen usai pertandingan.

Dilansir BolaSport.com dari Badminton Planet, mundurnya Axelsen dianggap sebagai protes tersembunyi atas regulasi yang diterapkan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).

(Baca Juga: Conor McGregor Menerima Peringatan Serius Sekali Lagi dari Presiden UFC)

Pada musim kompetisi 2018, BWF menerapkan peraturan 15 pemain tunggal dan 10 pemain ganda yang berada di jajaran peringkat teratas dunia harus mengikuti minimal 12 turnamen.

Peraturan ini menuai pro dan kontra.

Sejumlah pemain elite yang menolak peraturan ini di antaranya, Axelsen, Lee Chong Wei (Malaysia), Lin Dan (China), dan sebagainya.

Kenyataan bahwa BWF seolah 'memaksa' pemain top untuk bermain setidaknya selusin turnamen akan mencapai titik balik, karena pemain top seperti dua turnamen yang sudah digelar (Malaysia dan Indonesia Masters 2018) ternyata beberapa tersingkir di babak awal.