Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – BimaPerkasa gagal menunjukkan keperkasaannya saat tampil di kandang mereka. Pada Seri VI Indonesia Basketball League (IBL) yang digelar di GOR UNY, Yogyakarta, Bima Perkasa gagal capai target.
Bima Perkasa sesungguhnya menargetkan menyapu bersih tiga laga yang mereka jalani.
Namun alih-alih melakukan sapu bersih, Bima Perkasa justru melempem.
Pada tiga pertandingan yang dilakoninya, Bima Perkasa selalu menelan kekalahan.
(Baca juga: Asian Games 2018 - Inasgoc Buka Program Magang dan Kompetisi Film Pendek untuk Mahasiswa)
Terakhir pada Minggu (28/1/2018), Emilio Dacre Park dkk dipaksa menyerah oleh NSH Jakarta dengan skor tipis 62-64.
Kekalahan yang tidak diperkirakan karena Bima Perkasa berharap bisa mengatasi perlawanan NSH.
Hanya, pemain mereka tampil di bawah form, terlebih karena absennya satu pemain asing mereka, Anthony Mc Donald.
Atlet ini mengalami cedera dan membuat kekuatan Bima Perkasa sedikit timpang.
(Baca juga: Inilah Seragam untuk Para Volunteer Asian Games 2018)
”Kami juga lebih banyak melakukan kesalahan sendiri. Banyak turnovers yang dilakukan dan lawan bisa memanfaatkannya,” ujar asisten pelatih Bima perkasa Mbosa Permadi.
”Dari turnovers saja, lawan bisa mendapat 15 poin. Tanpa Anthony, permainan kami tidak berjalan mulus,” tuturnya.
Hal senada disampaikan kapten Yanuar Priasmoro. Menurut dia, tim gagal memanfaatkan momentum.
Bahkan, mereka melakukan banyak kesalahan.
“Saat mendapat momentum, kami justru melakukan banyak kesalahan. Akibatnya, kami kehilangan poin dan gagal mengejar ketinggalan,” kata Yanuar.
Permadi menegaskan Bima Perkasa harus melakukan perbaikan saat menghadapi seri berikutnya di Cirebon.
“Kami gagal meraih poin di kandang. Tetapi, kami harus bisa menggantinya di Cirebon,” ucap Permadi.
(Baca juga: 2 Emas Jadi Target PB FORKI di Asian Games 2018)
Pelatih NSH, Wahyu Widayat Jati mengungkapkan penampilan tim sesungguhnya sudah cukup bagus.
Hanya saat sudah unggul jauh, mereka justru menurunkan tempo permainan sehingga lawan bisa mendekati perolehan poin NSH.
”Mereka selalu mengalami euforia saat sudah unggul jauh. Padahal, mereka masih dalam posisi almost win,” ujar Wahyu.
(Baca juga: Tempat Ibadah Harus Jadi Prioritas di Venue Asian Games 2018)
”Saat lawan mulai mengejar, mereka baru bangkit. Begitu unggul jauh lagi, performa mereka turun lagi. Ini pekerjaan rumah yang harus saya selesaikan,” tutur pelatih dengan sapaan Cacing ini.
Pada laga sebelumnya, Satya Wacana Salatiga sukses membungkam Siliwangi Bandung 99-84.
Pelatih Efri Meldi mengungkapkan kemenangan ini menunjukkan tim sudah lebih konsisten.