Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Atlet Berprestasi di Indonesia Diangkat Jadi PNS, kalau di Korea Utara Justru Dapat Hal Ini

By Susi Lestari - Senin, 29 Januari 2018 | 18:31 WIB
Menpora Imam Nahrawi memberikan ucapan selamat kepada para atlet berprestasi yang diangkat menjadi PNS, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (17/1/2018). (KEMENPORA)

Setiap negara memiliki cara berbeda untuk menunjukkan apresiasinya terhadap atlet berpretasi yang telah mengharumkan nama bangsa.

Di Indonesia, penghargaan tersebut ditunjukkan dalam bentuk pengangkatan sang atlet menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Pada Januari 2018, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mengangkat 137 atlet berprestasi untuk menjadi PNS.

Seperti yang pernah ditulis BolaSport.com sebelumnya, atlet-atlet tersebut diangkat menjadi PNS tanpa harus menjalani tes seperti penerimaan pada umumnya.

Mereka diseleksi berdasarkan Tes Kompetensi Bidang (TKB) dan didasari pencapaian prestasi di tingkat dunia dan Asia Tenggara.

(Baca Juga: Ini 5 Fakta Menarik Seputar Pertandingan Final Indonesia Masters 2018)

"Kami berharap para atlet tidak memikirkan lagi hal-hal terkait pekerjaan mereka pada masa depan," kata Asman Abnur (Menteri PANRB) di kantor Kemepora, Rabu (17/1/2018).

Jika di Indonesia, atlet berprestasi diberikan penghargaan dengan diangkat menjadi PNS, hal berbeda dilakukan oleh Pemerintah Korea Utara.

Dikutip BolaSport.com dari Kompas, menjelang Olimpiade musim dingin di Korea Selatan, para atlet Korea Utara diperkirakan bakal berusaha keras untuk mendapatkan medali.

Sebab, atlet Korea Utara berpeluang mendapat ganjaran berupa apartemen gratis hingga mobil mewah jika mempereoleh medali.

Mereka juga bisa mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional dan Pahlawan Pekerja. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pekerjaan saat pensiun sebagai atlet.

Mantan atlet Korea Utara, Lee Ji Young, mengatakan bahwa anak-anak dengan bakat olahraga biasanya dibawa ke Pyongyang sejak berusia empat tahun untuk menjalani latihan keras selama beberapa tahun.

Tak hanya itu, para atlet tersebut juga tak diizinkan menikah hingga usia pertengahan 20-an.

Namun, sebagai kompensasi, mereka mendapatkan makanan yang lebih baik dan gaji tiga kali lebih besar dari pendapatan umum rakyat Korea Utara.

(Baca Juga: Indonesia Masters 2018 - Kevin Sanjaya Jadi Satu-satunya Pemain yang Berhasil Pertahankan Gelar di Istora)

"Para atlet Korea Utara mendapatkan rumah, makanan, seragam, peralatan olahraga, dan hal-hal lainnya," kata Lee.

Meski demikian, mendapatkan medali pada Olimpiade musim dingin bukanlah perkara mudah karena sejak pertama kali ikut pada 1964, Korea Utara baru mendapatkan satu medali perak dan satu perunggu di cabang ski.

Sementara di Olimpiade musim panas, sejauh ini prestasi Korea Utara jauh lebih baik dengan total mendapatkan 56 medali, termasuk 16 medali emas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P