Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Panitia Andi Hadianto bersama anggota panitia Lombok Marathon meminta maaf pada seluruh peserta yang mengikuti event tahunan di Lombok itu atas insiden medali, Minggu, (28/1/2018). Penulis: Fitri Rachmawati
“Saya atas nama Ketua Koni NTB, saya meminta maaf pada seluruh peserta Lombok Marathon atas insiden kemarin, insiden yang terjadi karena keterlambatan medali tiba di lokasi Marathon” Kata Andi seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas.com, Kamis, (1/2/2018).
Dalam jumpa pers itu Andi didampingi, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal, Kepala Dinas komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB, dan sejumlah anggota Koni lainnya.
Sebagai Ketua Panitia Andi, Mengungkapkan bahwa masalahnya ada pada Event Organizer (EO) Dunia Lari, yang menjanjikan medali tiba di Lombok Minggu pagi dari Singapura. “Memang benar medali itu tiba pukul 9 pagi, karena terlambat jadi medali tidak diberikan langsung pada pelari sampai di finish, mereka menerima tanda atau check pointuntuk ditukarkan dengan medali” kata Andi.
(Baca Juga: Link Live Streaming AC Milan Vs Lazio - Lanjutkan Konsistensi atau Balaskan Dendam?)
Situasi tak terkendali ketika medali tiba dan diserbu oleh peserta, hingga akhirnya Ketua Panitia turun tangan mengalihkan peserta ke pangung utama, peserta yang berlarian masih berebut hingga pangung nyaris roboh.
“Kami tentu mengantisipasi segala hal yang membahayakan keselamatan, panggung sudah mau rubuh karena ribuan orang mau naik” katanya.
Ditanya soal pemesanan medali dari Singapura, Andi menyebutkan itu hak dari Dunia Lari memesan di mana.
Disebutkannya juga bawa jumlah medali yang disiapkan hanya 2.000 medali, dengan asumsi akan diberikan pada 500 orang yang pertama tiba di garis finish, pada 4 kategori, masing masing 5 kilometer, 10 kilometer, half dan full marathon.
“Semua medali sudah kita berikan pada 1.900 peserta, masih tersisa 100 mendali, bagi peserta yabg belum menerima silahkan menghubungi panitia, dan tentu saja kami akan melihat catatan waktu mereka, sebagai bukti pengambilan medali” ungkapnya.
(Baca Juga: VIDEO - Cuplikan Tekel Horor Hanif Sjahbandi yang Bikin TM Ichsan Menangis)
Ketua Panitia ini juga mengklarifikasi tudingan dirinya menerima uang pendaftaran hingga Rp. 3 milyar rupiah, “Bagaimana mau dapat 3 milyar, yang daftar saja hanya 1.300 orang sisanya 2.700 peserta digratiskan, mereka adalah pelajar, PNS, TNI dan Polri, itu pun saya memberikan undangan resmi pada mereka, jadi tidak benar berbayar semua” akunya.
Andi juga mengakui telah menjalani pemeriksaan bersama sejumkah anggota panitia di Direktorat Kriminal Umum (Direskrimum) Polda NTB, termasuk EO Dunia Lari.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal yang disebut sebut kecewa atas penyelenggaraan Lombon Maraton tahun 2018, mengakui bahwa dirinya tidak bisa berbuat apa apa saat situasi memanas seperti pada hari Minggu lalu, mengingat dirinya hanya mengurus hal hal teknis seperti mengurus panggung dan kesenian yang akan menghibur peserta.
“Terus terang saja saya kesulitan kemarin akan melakukan apa saat situasi peserta didera emosi, bukan saya tidak berbuat” katanya.
Faozal juga mengelak jika dirinya diposisikan seolah berhadap hadapan atau silang pendapat dengan Ketua Panitia (Andi Hadianto) dalam pelaksanaan event Lombok Marathon untuk kedua kalinya itu.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on