Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persiapan yang matang terus disiapkan oleh Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) yang menunjukkan keseriusannya jelang Asian Games 2018 dengan memanggil pelatih asing, Krzysztof Martens. Penulis: Tjahjo Sasongko
Pelatih berusia 65 tahun asal Polandia itu akan memimpin latihan 32 pemain untuk kemudian diseleksi menjadi 24 nama yang akan berlaga di Asian Games pada Agustus mendatang.
Ketua Umum PB GABSI, Ekawahyu Kasih, menyambut positif kehadiran pelatih kelas dunia itu.
"Kami datangkan pelatih dunia agar para pemain Indonesia bisa bermain dengan level yang tinggi agar mencapai target dua emas di Asian Games. Kontraknya sudah dari tahun lalu," ungkap Ekawahyu kepada wartawan di Wisma PKBI sebagai tempat Pelatnas PB GABSI seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas.com.
Untuk mendapat tanda tangan Martens, PB GABSI harus merogoh kocek senilai 90 ribu dolar AS atau sekira Rp 1,2 miliar. Harga itu sudah lebih murah ketimbang permintaan awal Martens yang mencapai 113 ribu dolar AS atau Rp 1,5 miliar.
(Baca Juga: Bandung Bank BJB Tumbangkan Jakarta BNI Taplus pada Seri Ke-3 Proliga 2018 di Gresik)
Sebelum resmi mendatangkan Martens yang pernah membawa Monako juara bridge se-Eropa pada 2012 PB GABSI sejatinya memiliki pilihan lain yaitu seorang pelatih asal Amerika Serikat, Eric Kokish. Akan tetapi, visi-misi Martens dirasa lebih tepat untuk skuat 'Merah-Putih'.
"Ada dua pilihan, kriterianya sebagai pemain banyak juara, sebagai pelatih mampu antarkan negara jadi juara dunia. Jadi, kami lihat rekam jejak di level dunia," katanya.
“Martens lebih muda dan juga mantan juara dunia. Dia pun menolak tawaran China demi Indonesia, karena bagi Martens program Indonesia realistis. Skemanya masuk akal untuk angkat Indonesia jadi yang terbaik. Secara hitungan kita akan mampu mendulang dua medali emas untuk Indonesia," ucap Ekawahyu.