Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putra nasional, Ihsan Maulana Mustofa, mengaku tak tidur dua hari setelah menelan kekalahan pada laga final Piala Thomas 2016 di Kunshan, China.
Pertandingan beregu menjadi momen yang tak dapat dilupakan oleh Ihsan sebagai pebulu tangkis nasional.
Dua tahun lalu, tepatnya pada babak final Piala Thomas 2016, Ihsan gagal menyumbang poin bagi tim Indonesia saat laga melawan Kristian Vittinghus (Denmark).
Meski demikian, kegagalan tersebut tak membuatnya trauma.
Sebaliknya, Ihsan justru mencoba untuk terus mengasah mentalnya dalam laga beregu.
"Pasti membekas, waktu itu saya nggak tidur dua hari. Saat kembali ke Indonesia rasanya malu sekali karena gagal menyumbangkan poin. Saya sampai nggak mau latihan karena kecewa," kata Ihsan yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Akan tetapi, jangan diingat-ingat bagian ini. Saya harus ambil hikmahnya saja, pertandingan beregu itu memang tekanannya berbeda dari perorangan," ucap dia menambahkan.
Ihsan menyatakan bahwa motivasi dari pelatih dan teman-teman turut membantunya untuk berpikir optimistis dalam menjalani karier.
Ia bertambah semangat karena penampilannya pada SEA Games Kuala Lumpur 2017 dinilai bagus oleh teman-temannya.
"Walaupun Piala Thomas itu lawannya lebih berat dari di SEA Games, tetapi setidaknya di turnamen beregu saya bisa tampil dengan baik. Hal ini membuat saya jadi lebih percaya diri lagi," kata Ihsan.
Pada Kejuaraan Asia Beregu 2018 yang juga merupakan kualifikasi Piala Thomas tahun ini, Ihsan sukses menyumbangkan poin untuk Indonesia pada laga pertama fase Grup D melawan Maladewa.
Ihsan menjadi penentu kemenangan tim Indonesia atas Maladewa dengan skor sementara 3-0 melalui kemenangan 21-7, 21-14 atas Hassan Afsheem Shaheem.
Ihsan mengatakan, pertandingan melawan Maladewa tak dapat dijadikan patokan untuk mengukur performanya karena lawan masih belum imbang.