Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Olimpiade Musim Dingin 2018 telah siap digelar di PyeongChang, Korea Selatan, mulai dari 9-25 Februari 2018.
Meski bertajuk olimpiade musim dingin, namun cuaca dingin ekstrem yang terjadi di PyeongChang saat ini justru berpotensi menghadirkan gangguan tersendiri.
Masalah langsung dirasakan saat panitia menggelar geladi resik upaca pembukaan olimpiade musim dingin 2018.
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, penonton yang menghadiri acara itu terpaksa membubarkan diri lantaran cuaca dianggap terlalu dingin.
Embusan angin dingin, yang mencapai -21 derajat celsius, membuat orang-orang meninggalkan arena acara.
(Baca Juga : Upacara Penutupan Olimpiade Musim Dingin 2018 akan Dihadiri oleh Putri Donald Trump)
Upaya antisipasi pun telah disiapkan untuk menangani masalah serupa yang mungkin timbul saat upacara pembukaan dilangsungkan pada Jumat (9/2/2018).
Pihak penyelenggara sudah menyediakan bantalan pemanas, selimut, dan jas hujan untuk 35.000 penonton yang akan memadati PyeongChang Olympic Stadium pada acara tersebut.
Langkah ini diambil lantaran stadion senilai 42 juta poundsterling (sekitar 793,1 miliar rupiah) tersebut tidak dilengkapi dengan atap dan pemanas ruangan sentral.
A post shared by PyeongChang2018 (@pyeongchang2018) on
Beberapa ahli berpendapat bahwa PyeongChang 2018 merupakan Olimpiade Musim Dingin terdingin sejak Lillehammer 1994.
PyeongChang sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah paling dingin di Korea Selatan karena mendapat embusan angin dingin dari Siberia dan Dataran Manchurian.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on