Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim tenis putri Indonesia di Fed Cup 2018 sukses membawa hasil membanggakan setelah berhasil lolos ke grup 1 Zona Asia Oceania.
Menurut Tim Manajer Samuel L Simon, keberhasilan tim tenis putri Indonesia tidak lepas dari peran pelatih Deddy Tedjamukti yang mampu memberikan strategi pertandingan dan menganalisa kemampuan lawan.
Selain itu, Samuel melihat kekompakan tim membuat para petenis Indonesia mampu mengatasi lawan yang peringkatnya jauh di atas mereka.
"Kami di sini jalan-jalan santai selalu bersama-sama jadi kami merasa kuat," jelas Samuel L Simon seperti dikutip Bolasport.com dari Wartakota.
Hal itu pun ditegaskan oleh Wakil Ketua Bidang Pembinaan PP Pelti Dedi Prasetyo.
Menurut Dedi, kekompakan tim sangat diperlukan dalam pertandingan membela negara.
(Baca Juga: VIDEO - Bukan Sekadar Lalala Yeyeye, Sinkronisasi Gerakan Suporter Korea Patut Diacungi 4 Jempol)
"Tim yang tidak memiliki intrik di dalamnya dan semua anggota merasa bahagia di dalam tim, akan seperti ini yaitu bisa membuat kejutan. Saya salut pada tim putri," ujar Dedi Prasetyo.
Dedi melihat hal ini bisa menjadi contoh yang baik bagi perkembangan tenis Indonesia yang selama lima tahun terpuruk.
Ia juga menganggap keberhasilan para petenis sungguh luar biasa ditengah kondisi tenis Indonesia yang belum membaik dan para pemain hanya berlatih dalam waktu singkat.
Dedi juga berharap, dengan masuknya orang-orang yang tepat di bidang pembinaan PP Pelti, bisa membangun kembali tenis Indonesia dan memulai regenerasi agar tim putra dan putri Indonesia tetap mempunyai pemain lapis.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Wynne Prakusya mengaku sangat senang dengan hasil yang dibawa tim tenis putri Indonesia dari Bahrain.
(Baca Juga: Newcastle United Vs Manchester United - Setiap 65 Menit Romelu Lukaku Terlibat Proses Gol ke Gawang The Magpies)
Menurut Wynne, para pemain mampu mengatasi rintangan peringkat yang kerap menjadi batu sandungan.
Karena di atas kertas, tim Indonesia tidak akan bisa mengalahkan Uzbekistan yang memiliki peringkat di atas Indonesia.
Keberhasilan ini juga membuktikan kalau bermain untuk negara bisa menghilangkan batasan peringkat maupun rintangan lainnya.
Wynne juga tidak menyangka, Uzbekistan masih mengandalkan pemain yang usianya sama dengan dirinya.
"Itu artinya mereka juga belum melakukan regenerasi. Tapi ini hasil yang verry good (sangat bagus). Para pemain punya rasa percaya diri yang lebih besar dan bisa bersuara di pentas internasional," ujar Wynne yang berharap tenis Indonesia bisa semakin lebih berkembang.