Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Empat atlet karate yang meninggalkan pelatnas Asian Games 2018 akhirnya memberikan klarifikasinya di hadapan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi pada Senin, (12/2/2018).
Empat karateka tersebut adalah Sisilia Ora (kata perorangan), Srunita Sari Sukatendel (kumite -50 kg), Cok Istri Agung Sanistyarani (kumite -55 kg), Ahmad Zigi Zaresta yuda (kata perorangan putra).
Kepada empat karateka tersebut Menpora berharap mereka semuanya secepatnya kembali.
Permintaan tersebut disampaikan Menpora saat menerima dan berdialog langsung dengan keempat karateka yang saat ini terancam dicoret oleh Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki).
(Baca Juga: Kalahkan Sriwijaya FC, Bali United Bertemu Persija pada Final Piala Presiden 2018)
Menpora yang didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Mulyana dan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, meminta agar keempat karateka ini fokus untuk mempersiapkan diri.
"Tolong Pak Deputi segera panggil pengurus Forki untuk menyelesaikan masalah ini," kata Menpora.
"Tapi saya ingin dengar dari kalian, apakah masih bersedia tetap di pelatnas dengan kondisi tetap pelatih baru? Terus sejauh mana peluang mendapatkan medali di Asian Games nanti ?, "tanya Menpora kepada Sisilia Ora dkk.
(Baca Juga: Kalahkan Sriwijaya FC, Bali United Bertemu Persija pada Final Piala Presiden 2018)
Mendapat pertanyaan tersebut keempatnya menjawab demi Merah Putih tetap siap kembali ke pelatnas dan optimis bisa menyumbangkan medali.
Keempatnya pun meminta agar berita negatif yang menyebutkan mereka kabur dari pelatnas karena menolak pelatih baru yang ditunjuk Pengurus Forki, serta takut tidak lolos seleksi tidak lagi dimunculkan.
"Kami tidak pernah kabur dari pelatnas. Kami juga sama sekali tidak takut bersaing untuk seleksi. Alhamdulillah kami semua pun sudah lolos seleksi itu. Kami hanya menolak ikut pelatnas persiapan Premiere League di Paris, 26-27 Januari 2018. Karena permintaan kami agar pelatih yang telah dua tahun menangani kami diikutkan," pungkas Sisilia Ora.