Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai induk olahraga di Sumatera Utara, KONI Sumut akan memperhatikan atlet karate nasional, Srunita Sari Sukatendel yang ddicoret namanya dari pelatnas karate untuk Asian Games 2018. Penulis: Victory Arrival Hutauruk
Bukan tanpa sebab, pencoretan ini dapat mengancam masa depan satu-satunya atlet Indonesia yang meraih rangking 8 World Karate Federation (WKF).
Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis menegaskan kecewa atas pencoretan atlet peraih emas Sea Games 2017 ini. Pasalnya terlepas dari permasalahan yang terjadi antara empat atlet Pelatnas termasuk Srunita dengan PB FORKI harusnya dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana.
“Kita tidak bertanya problem apa yang terjadi di internal mereka. Tetapi seharusnya kita perhatikan banyak faktor menilai jika benar atlet melakukan kesalahan. Jangan sampai atlet dikorbankan. Apapun ceritanya tugas pengurus adalah membina atlet. Apakah karena cuma satu kesalahan atlet tersebut langsung dicoret,” tutur John dengan kecewa seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Medan, Rabu, (21/2/2018).
Tidak ingin melihat karier alumni binaan PPLP Sumut ini terputus, KONI Sumut berkoordinasi dengan Pengprov FORKI Sumut bertekat akan terus mendorong agar Srunita tetap bisa tampil di kejuaraan dunia.
(Baca Juga: Sevilla Vs Manchester United - Vincenzo Montella: Semoga Paul Pogba Tidak Bermain)
Dimana even kejuaraan dunia sangat penting karena menentukan poin untuk bisa lolos ke olimpiade 2020 Tokyo.
"Kita (KONI) siap bantu biaya selama bertanding di kejuaraan dunia WKF. Srunita adalah atlet andalan Sumut di even nasional. Sudah banyak penghargaan yang ia persembahkan bagi Sumut bahkan Indonesia. Intinya, KONI tetap berupaya mencari bantuan untuk dia. Kita koordinasi dengan Forki Sumut agar Srunita bisa ikut kejuaraan dunia karate,” bebernya.
Adapun sejumlah agenda kejuaraan dunia Karate 1-Premier League yang akan diikuti Srunita diantaranya Rotterdam, Belanda (16-18 Maret 2018), Rabat, Maroko (6-8 April 2018), Istanbul, Turki (8-10 Juni 2018) dan Berlin, Jerman (14-16 September 2018). Serta even yang paling penting adalah kejuaraan dunia karate di Madrid (6-11 November 2018) sebagai persiapan menuju olimpiade.
Bahkan dikatakan John, bila PB FORKI berupaya menghalang-halangi Srunita untuk ikuti kejuaraan dunia tersebut akan terus berkordinasi dengan KONI Pusat untuk mencari solusi.
(Baca Juga: Curhat Danilo Petrucci Setelah Motornya Diambil Jorge Lorenzo)
Lebih lanjut, ia menerangkan kehilangan Srunita di skuat timnas tentu akan merugikan timnas Indonesia untuk meraih medali di Asian Games.
“Tapi yang pasti kita mengalami kerugian karena atlet karate Indonesia yang peringkat tertinggi di WKF adalah Sari. Pasti kontingen kita merasa rugi, apalagi Sari sudah lama berada di pelatnas,” tegas John.
Terakhir John berharap Srunita tetap rutin menjalani setiap sesi latihan di Jakarta. Mengingat masih banyak kejuaraan yang telah menanti.
“Kami berharap Sari tetap latihan rutin dan persiapkan diri. Mengingat anyak even yang diikuti ke depan, terutama olimpiade 2020. Kita berdoa supaya sari bisa lolos ke olimpiade,” tutupnya.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on