Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Begini Tujuan Aturan Baru Soal Tinggi Servis 115 Cm yang Resmi Digunakan pada All England 2018

By Any Hidayati - Sabtu, 24 Februari 2018 | 11:36 WIB
Hakim servis bulu tangkis asal Indonesia, Edy Rufianto (BADMINTON INDONESIA)

Perubahan aturan servis di berbagai turnamen bulu tangkis level dunia ternyata bukan tanpa alasan.

Salah satu hakim servis kawakan asal Indonesia, Edy Rufianto, mengatakan jika arutan servis 115 cm bertujuan untuk pengawasan.

"Ini tujuannya mengawasi servis tinggi. Mungkin awalnya ada pemain-pemain tertentu yang merasa dirugikan dengan aturan yang lama," tutur Edy seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Menurut aturan lama, batas maksimal servis adalah tulang rusuk terbawah setiap pemain.

Sehingga tinggi servis tergantung dari tinggi sang atlet.


Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan),memberikan salam di atas podium setelah mengalahkan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark), dengan skor 21-12, 21-18 pada laga final yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Minggu (26/11/2017).(BADMINTON INDONESIA)

Tentu saja hal tersebut merugikan para pemain dengan postur tubuh tidak terlalu tinggi.

"Kalau atletnya tinggi seperti (Mads Pieler) Kolding, ya berarti otomatis rusuk terbawahnya juga tinggi," kata Edy.

"Rusuknya dia akan sedada orang lain, misalnya Kevin (Sanjaya Sukamuljo) yang tidak terlalu tinggi.”

(Baca Juga: 7 Meme Kocak Bikinan Netizen Soal Halo di Mobil F1 yang Mirip dengan Sandal Jepit)

Aturan 115 cm dianggap sebagai batas aman bagi pemain untuk melakukan servis tinggi (flick service).

All England 2018 menjadi turnamen pertama yang akan mengaplikasikan aturan servis 115 cm.

Turnamen bulu tangkis tertua di dunia tersebut akan berlangsung pada 14-18 Maret 2018 di Birmingham, Inggris.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P