Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan rahasia lagi jika suporter bulu tangkis yang ada di Indonesia merupakan yang paling meriah dibandingkan dengan penggemar badminton yang berada di negara lain.
Setiap kali turnamen bulu tangkis dunia mampir ke Indonesia, hampir dapat dipastikan arena pertandingan akan penuh sesak dengan penonton.
Tak hanya itu, bahkan di beberapa laga yang digelar di luar negeri pun hampir selalu ada suporter bulu tangkis Indonesia yang menyemarakkan arena.
Di balik hiruk pikuk dukungan fan Indonesia, ternyata ada sisi gelap yang terkadang membuat beberapa pemain merasa kurang nyaman.
"Karena orang Indonesia, kalau menang mereka akan dukung, kalau kalah ya mereka yang... ya positif negatif lah," ujar Taufik Hidayat saat disinggung soal keberadaan suporter Indonesia di setiap turnamen bulu tangkis.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini melihat jika keberadaan penonton Indonesia, apalagi saat tampil sebagai tuan rumah, terkadang justru menimbulkan tekanan bagi sang pemain.
Meskipun begitu, mantan tunggal putra andalan Indonesia ini sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan para fan tanah air.
"Kalau melihat suporter dan penonton, maka hanya di Indonesia yang meriah, berisik, dan semarak. Itu enggak ada di negara lain," kata Taufik seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
(Baca Juga: Fernando Alonso Akui Masih Terlalu Dini untuk Sesumbar Soal McLaren-Renault)
Pria 36 tahun tersebut tak menampik jika ia sering terjebak nostalgia euforia masa lalu saat tampil di tengah lautan suporter bulu tangkis Indonesia.
"Itu satu motivasi buat saya. Kadang kalau lihat itu saya jadi rindu," kata Taufik Hidayat sambil mengenang masa saat dirinya masih aktif bertanding di lapangan.
Taufik Hidayat memutuskan gantung raket pada tahun 2013 melalui konferensi pers saat Indonesia Open 2013 berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.