Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sorotan Tokoh Bulu Tangkis Jatim atas Merosotnya Prestasi Bulu Tangkis Jatim

By Imadudin Adam - Senin, 5 Maret 2018 | 08:30 WIB
Ilustrasi shuttlecock bulu tangkis (palembang.tribunnews.com)

Para tokoh bulu tangkis Jawa Timur kini tengah memberikan sorotan atas merosotnya prestasi bulu tangkis Jawa Timur. Penulis: Dya Ayu

Prestasi Jatim dinilai merosot tajam, salah satu indikatornya ialah saat PON Jabar 2016 lalu Jatim gagal meraih medali emas dan hanya mendapat satu perak dan dua perunggu saja.

Menurunnya prestasi ini tentu mengundang keresahan tersendiri bagi para tokoh yang sebelumnya sempat membuat bulutangkis Jatim berjaya pada masanya.

Salah satunya Dewan Penasehat PBSI Jatim Ferry Steward.

Ferry menilai saat ini kebijakan PBSI Jatim dinilai sangat mudah melepaskan bibit atlet berbakat ke klub daerah lain sehingga bukutangkis Jatim saat ini terbilang kekurangan dan nyaris habis.

"Kita lihat, berulang kali Jatim menggelar turnamen disini, tapi sangat jarang ada atlet Jatim yang bisa masuk lebih dari perempat final, apalagi semifinal dan final. Padahal keberhasilan pengurus diukur dari prestasi, kalau prestasinya tidak ada, pengurus itu dianggap gagal menjalankan tugasnya," kata Ferry Steward seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jatim.

Selain Ferry, Dewan Pakar PBSI Jatim Eddyanto Sabaruddin menelaah, sumber penurunan prestasi ini ditengarai terjadi karena kurangnya perhatian PBSI Jatim pada klub-klub di Jatim.

(Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Davide Astori, Pertanda Buruk Muncul Saat Sarapan)

Bahkan PBSI Jatim justru terkesan membiarkan klub daerah lain 'hunting' atlet asli Jatim untuk diboyong membela klub daerah lain.

"Seperti diketahui, ujung tombak pembinaan adalah klub. Klub-klub yang menciptakan atlet berbakat untuk Jatim. Jadi seharusnya klub ini ya harus diperhatikan. Artinya PBSI Jatim harus duduk bersama dengan klub," tutur Eddyanto Sabaruddin.

"Jangan sampai klub di Jatim ini mati semua. Bisa bahaya kalau klub di Jatim ini mati semua. Kita lihat betapa jayanya klub Jatim saat itu. Dulu kalau ada Kejurnas Jatim mendapat kuota 42 atlet dan selalu minta tambah karena banyak pemain yang ikut, tapi sekarang saya kasih jatah 40 yang ikut hanya 26 atlet," lanjut Eddyanto.

Sementara itu Yacob Rusdianto mantan Sekjen PB PBSI sekaligus ketua umum PB Suryanaga ini berharap adanya perubahan yang signifikan di tubuh PBSI Jatim.

(Baca Juga: Liga Inggris, yang Gemilang dan Mengecewakan Musim Ini)

Sebab baginya yang terpenting saat ini ialah mencari solusi untuk menghentikan penurunan prestasi Jatim, bukan mencari siapa yang salah dalam hal ini.

"PBSI Jatim bisa berubah kalau ada tokoh yang mau berkorban untuk tampil memimpin Jatim. Sebab saat ini sudah tidak ada yang bisa kami banggakan sebagai wakil Jatim. Dulu Jatim mampu melahirkan juara olimpiade, seperti Alan Budi Kusuma, Tri Kusharyanto dan Dwi Sonny Kuncoro," jelas Yacob yang juga mantan Ketua Pengprov PBSI Jatim itu.

Untuk itu, pada Musyawarah Provinsi (Musprov) Pengprov PBSI Jatim yang akan digelar April mendatang, agenda utamanya ialah pemilihan ketua umum baru yang saat ini masih dipegang oleh Oei Wijanarko Adi Mulya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P