Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejumlah atlet bulu tangkis di Malaysia mendukung kebijakan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) terkait munculnya regulasi baru untuk memerangi pengaturan skor.
Salah satu pebulu tangkis yang menyatakan dukungannya yakni pemain tunggal putra senior Malaysia, Lee Chong Wei.
Pemain nomor dua dunia itu menilai regulasi baru merupakan langkah yang tepat dari BAM untuk menghentikan praktek pengaturan skor.
(Baca juga: Kisah Awal Mula 8 Pebulu Tangkis Top Dunia Kenal Raket, dari Efek Dokter Gigi hingga Rela Lewati 3.252 Kilometer)
"Uang itu penting, tetapi harus berasal dari jalur yang tepat dan bukan dengan melakukan pengaturan skor," kata Lee Chong Wei seperti dilansir BolaSport.com dari New Straits Times, Minggu (4/3/2018).
"Seorang pemain harus bekerja keras untuk mendapatkan uang dan kesuksesan. Jika Anda bagus, Anda tak perlu mencari uang karena uanglah yang akan datang kepada Anda," ucap pemain 35 tahun itu.
Pemain tunggal putra Malaysia lainnya, Iskandar Zulkarnain Zainuddin, berpendapat bahwa BAM sudah melakukan tindakan tepat.
Menurut pemain yang baru saja pulih dari cedera punggung tersebut, seorang pebulu tangkis yang terbukti bersalah memang layak untuk disanksi larangan bermain seumur hidup.
"Bagi pemain seperti saya yang berada di bawah naungan BAM, kami beruntung karena kami sudah terpenuhi dalam hal akomodasi, makanan, minuman, dan tunjangan. Tidak perlu kami terlibat dalam pengaturan skor," ujar Iskandar.
"Saran saya kepada sesama pemain, janganlah serakah. Kami harus bekerja keras dan tidak menggunakan jalan pintas," tutur dia menambahkan.
(Baca juga: Ketika Mathias Boe Angkat Bicara soal Aturan Baru BWF soal Servis)
Menurut anggota Dewan BAM, Jadadish Chandra, Komite Peraturan dan Kedisiplinan BAM akan segera menggelar rapat untuk membuat regulasi perihal pengaturan skor dan hal-hal yang berkaitan dengan itu pada level nasional.
Chandra menegaskan bahwa regulasi tersebut sangat penting demi membatasi kegiatan yang bisa memberi efek terhadap olahraga bulu tangkis di masa depan.
Kasus pengaturan skor bulu tangkis Malaysia melibatkan dua pemain. Mereka menghadapi enam tuduhan pengaturan skor dari enam turnamen pada 2013-2016.