Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) saat ini sedang disibukkan untuk membentuk Timnas berkuda demi tampil maksimal di ajang Asian Games 2018.
Kompetisi equestrian Asian Games 2018 itu sendiri akan dilangsungkan di Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas, Jakarta Timur.
Guna mendapatkan timnas berkuda yang benar-benar dapat diandalkan, dengan mengedepankan asas sportivitas, Satuan Kerja Asian Games yang dibentuk oleh PP Pordasi menggelar empat seri babak kualifikasi yang digelar di Arthayasa Stable dan APM Equestrian Centre.
"Apa yang dilakukan oleh Satuan Kerja Asian Games pimpinan ibu Triwatty Marciano ini sudah sangat baik," ujar Ketua Umum PP Pordasi, Mohammad Chaidir Saddak, MBA, Jumat (9/3/2018) seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
"Saya yakin dari empat babak kualifikasi ini kita akan mendapatkan rider-rider yang dapat diandalkan di Asian Games nanti, baik dari nomor eventing, dressage dan jumping perorangan dan beregu," harap Mohammad Chaidir Saddak, yang juga pemilik dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sport itu.
Fase pertama dari babak kualifikasi pembentukan timnas berkuda Asian Games 2018 digelar mulai Jumat pagi ini di Arthayasa Stable, Cinere. Pagi tadi sudah dilakukan trot-up untuk eventing, serta dressage Inter II, Advance, PSG dan trot-up jumping 130 cm.
(Baca Juga: Manny Pacquiao Bakal Bertarung di Malaysia antara Mei dan Juni 2018)
Mulai pukul 09.00 WIB digelar persaingan dressage eventing yang diikuti 10 peserta, dengan juri Sandra Baker dari Belanda. Siang harinya, mulai pukul 14.00 WIB, dilakukan warm-up jumping kelas 110 cm open, 120 cm open dan 130 cm open.
"Untuk warm-up jumping memang belum akan dinilai, tetapi tetap diawasi oleh judge dari FEI," ungkap Jufri Mardi, Direktur Kompetisi Satuan Kerja Berkuda Asian Games.
Jufri Mardi juga mengirim foto-foto dari kegiatan Horse Inspection yang dilakukan oleh perwakilan dari Federasi Equestrian Internasional (FEI) dengan didampingi judge dari Indonesia, Nico Pelealu.