Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tak Kunjung Moncer, Maria Sharapova Putuskan Berpisah dengan Sang Pelatih

By Doddy Wiratama - Sabtu, 10 Maret 2018 | 17:22 WIB
Petenis putri Rusia, Maria Sharapova, melakukan selebrasi setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Sofia Kenin, pada babak ketiga turnamen AS Terbuka 2017 yang berlangsung di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Jumat (1/9/2017) malam waktu setempat atau Sabtu pagi WIB. Sharapova menang dengan skor 7-5, 6-2. ( ELSA/AFP PHOTO )

Maria Sharapova rupanya sedang menjalani masa-masa sulit dalam kariernya di dunia tenis.

Mantan tunggal putri nomor 1 dunia ini belum dapat menemukan sentuhan emasnya kembali setelah memutuskan comeback pada April 2017.

Sebelumnya, Maria Sharapova harus menerima sanksi larangan bertanding secara profesional selama 15 bulan karena kasus doping.

Hukuman tersebut dijatuhkan setelah petenis Rusia ini terbukti mengonsumsi zat terlarang berjenis meldonium pada 2016 lalu.

Usai comeback, Maria Sharapova tampak kesulitan untuk menembus persaingan sektor tunggal putri yang semakin ketat.

Yang terbaru, Marsha harus tersingkir dari babak pertama Indian Wells 2018 setelah dikalahkan oleh petenis asal Jepang, Naomi Osaka.

(Baca Juga : Ditumbangkan Wakil Jepang, Maria Sharapova Kecewa Tersisih dari Indian Wells 2018)

Berdasarkan tren yang dialaminya, langkah-langkah perbaikan pun coba diusahakan oleh petenis 30 tahun tersebut.

Salah satu yang dilakukan Maria Sharapova adalah dengan mengganti staf kepelatihan yang mendampinginya selama ini.

Dilansir BolaSport.com dari BBC, Sharapova memutuskan berpisah dengan pelatih yang sudah membantunya selama 4 tahun terakhir, Sven Groeneveld.

Groeneveld sudah bekerja sama dengan Sharapova sejak 2014 dan membantu sang pemain menjuarai French Open (Roland Garros) musim tersebut.

Maria Sharapova mengaku menikmati masa kebersamaannya dengan Sven Groeneveld yang disebut Marsha sebagai 4 tahun kolaborasi yang sukses dan penuh tantangan.

"Walaupun kami sepakat untuk berpisah, tapi saya beruntung memiliki pemimpin tim seperti Groeneveld di kubu saya selama 4 tahun terakhir," kata Sharapova dikutip BolaSport.com dari BBC.

Pada sisi lain, Groeneveld yang juga pernah melatih Monica Seles, Ana Ivanovic, dan Caroline Wozniacki turut memuji Maria Sharapova.

"Sharapova merupakan salah satu pemain paling pekerja keras dan profesional yang pernah saya tangani," kata pria asal Belanda ini.

"Saya menaruh respek tinggi kepada Sharapova baik sebagai pemain maupun secara pribadi."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P