Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) mengaku masih khawatir terkait masalah listrik dan telekomunikasi.
"Kami masih khawatir soal jaminan listrik dan telekomunikasi terutama saat upacara pembukaan dan penutupan. Kami khawatir setelah kejadian panel listrik yang terbakar di arena bola basket saat penyelenggaraan kejuaraan uji coba," kata Linda Wahyudi, Direktur Penyiaran Inasgoc seperti dikutip Bolasport.com dari Warta Kota.
Linda mengatakan, pelaku penyiaran Asian Games ke-18, terutama stasiun-stasiun televisi yang telah mempunyai hak siar, membutuhkan jaminan pasokan listrik dan stabilitas jaringan telekomunikasi.
Linda mengatakan, PLN sudah sepakat menyediakan pasokan listrik dan Telkom menyediakan akses telekomunikasi bagi lembaga-lembaga yang akan menyiarkan Asian Games.
Inasgoc berharap dua perusahaan negara itu juga menyediakan layanan cadangan yang langsung dapat dipakai ketika jaringan utama terganggu atau bahkan terputus.
"Upacara pembukaan itu akan menjadi pembukaan untuk semua kegiatan Asian Games. Jika saat itu listrik terputus, mereka butuh waktu 10 menit untuk menyalakannya lagi," kata Linda tentang risiko gangguan pasokan listrik dan telekomunikasi.
Linda mengatakan, Inasgoc belum menguji coba penyiaran Asian Games saat penyelenggaraan kejuaraan uji coba pada 8-15 Februari 2018 karena siaran pertandingan secara langsung dilakukan menggunakan jalur serat optik.
Inasgoc akan mulai membangun pusat penyiaran Asian Games (IBC) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Juni 2018 untuk mendukung persiapan stasiun-stasiun televisi pemegang hak siar menyusun studio.
"Kami juga akan mulai membangun kabin-kabin dari kontainer sebagai mini studio yang menggantikan OB Van setelah pembangunan IBC selesai sekitar Juli," kata Linda.
Linda mengatakan, stasiun televisi asing pemegang hak siar juga membutuhkan fasilitas itu untuk mendukung siaran langsung pertandingan di titik-titik yang sudah dipesan.