Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesuksesan pemain di lapangan tak lepas dari peran pelatih. Begitu juga dengan pasangan ganda campuran asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, yang merupakan juara All England Open 2018.
Watanabe/Higashino mengatakan bahwa awalnya mereka hanya bermain berdasarkan insting.
Namun, semua berubah ketika pelatih Jeremy Gan tiba di timnas bulu tangkis Jepang untuk menangani sektor ganda campuran.
"Meskipun saya sering bermain dengan gerakan penuh insting, saya mulai menggunakan ide taktis seperti bagaimana menggunakan ruang," ucap Watanabe seperti dikutip BolaSport.com dari Nikkei.
"Berdasarkan ide dan rencana yang Jeremy tambahkan, waktu untuk berdiskusi pun meningkat," kata Higashino menambahkan.
Gan yang merupakan mantan pelatih ganda putra dan ganda campuran Malaysia tersebut bergabung ke Jepang sejak Januari 2018.
Pria keturunan China tersebut direkrut Jepang untuk mewujudkan ambisi menyapu bersih gelar juara cabang olahraga bulu tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020.
Gengsi sebagai tuan rumah membuat Jepang tidak mau setengah-setengah untuk mewujudkan mimpi tersebut.
(Baca Juga: Butuh 119 Tahun Bagi Wakil Ganda Campuran Jepang untuk Bisa Juara All England Open, Ini Buktinya!)
All England Open 2018 pun menjadi batu loncatan Gan untuk membuktikan bahwa dia layak memimpin sektor ganda Jepang.
Watanabe/Higashino yang datang sebagai pasangan yang tidak diperhitungkan menjadi kuda hitam yang sukses merobohkan tembok para unggulan.
Penantian 119 tahun ganda campuran Jepang akhirnya terbayar dengan kemenangan Watanabe/Higashino pada All England Open 2018.