Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Saat Test Event Asian Games 2018, Ditemukan Penjualan Lahan Dagang Ilegal di GBK

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 27 Maret 2018 | 14:41 WIB
Stadion Utama GBK dan kawasan Gelora Bung Karno (ALEXSUBAN/HARIAN SUPER BALL )

Direktur Revenue Inasgoc, Hasani Abdulgani, mengungkapkan ada oknum di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, yang menjual lahan untuk berdagang secara ilegal.

Praktik tersebut, kata Hasani Abdulgani, terjadi saat penyelenggaraan test event Asian Games 2018 bertajuk 18th Asian Games Invitation Tournament, pada 8-15 Februari 2018.

Penyewaan lahan dagang secara ilegal di GBK tentu merugikan Inasgoc dan pengelola tempat tersebut karena uang masuk ke kantong oknum individu.

(Baca Juga: Ducati Tidak Mau Lepas Andrea Dovizioso)

"Waktu test event, ada yang menjual lahan yang dilakukan perorangan. Harga sewanya Rp 250 ribu per hari, plus sekian persen dari penjualan," ujar Hasani saat acara seminar ambush marketing Asian Games 2018, di Jakarta, Senin (26/3/2018).

"Uang hasil sewanya tidak masuk ke GBK, tetapi masuk ke oknum perorangan yang ada di situ. Hal inilah yang sedang coba kami lawan," ucap dia menegaskan.


Direktur Revenue Inasgoc, Hasani Abdulgani (kiri), menjelaskan perihal ambush marketing Asian Games 2018, di Hotel Haris, FX Building, Jakarta, Senin (26/3/2018).(INASGOC)

Menurut Hasani Abdulgani, praktik ilegal tersebut harus diberantas karena bisa mencoreng citra Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Dianggap mencoreng karena hal tersebut berpotensi merugikan para sponsor resmi ajang pesta olahraga terbesar di Asia tersebut.

"Sekali lagi, sekarang ini kami ingin melakukan pencegahan. Artinya, kalau kami sudah ingatkan dan mereka tetap melakukan, kami sudah buat tim satgas," tutur Hasani.

(Baca Juga: Bos Ferrari dan Red Bull Racing Adu Mulut pada Konferensi Pers)

Saat ini, panitia Asian Games 2018 sedang gencar melakukan kampanye dampak buruk dari ambush marketing.

Ambush marketing adalah strategi pemasaran sebuah perusahaan atau merek yang mencoba mengaitkan diri ke suatu objek, dalam hal ini Asian Games 2018, tanpa membayar atau tidak memiliki hak sponsorship.

Dengan demikian, segala hal yang berkaitan dengan Asian Games 2018, seperti logo, slogan, hingga maskot hanya boleh digunakan oleh para sponsor resmi.

Kampanye itu dilakukan Inasgoc untuk mengedukasi publik mengenai aturan dalam industri dunia olahraga yang menjadi salah satu aspek vital.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P