Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Mantu Rhoma Irama di Balik Proyek Perbasi

By Persiana Galih - Sabtu, 31 Maret 2018 | 16:20 WIB
Mega proyek basket Indonesia (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

Rencana Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dalam mendatangkan maksimal sepuluh orang Afrika menyangkut nama menantu solois dangdut Rhoma Irama.

Konon, mantu sang Raja Dangdut tersebut menjadi penyambung lidah antara Perbasi dan agen para pebasket muda Afrika.

Mantu Rhoma Irama itu bernama Mehmet Cetin yang kini tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih mendapat rekomendasi para pemain Afrika tersebut dari Cetin.

Pria berdarah Turki yang baru mendapatkan status kewarganegaraan pada 2016 itu, sudah berada kurang lebih 17 tahun di Indonesia.

Suami dari putri Rhoma Irama, Nazilla Rhoma Irama yang merupakan adik dari pedangdut Ridho Rhoma ini pula yang mengirimi Danny ratusan video dan foto pebasket muda Afrika.

Maka tak heran jika saat ini galeri ponsel pintar Danny penuh oleh video dan foto kiriman Cetin.

(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Perbasi Warganegarakan Sepuluh Orang Afrika untuk Timnas)

"Tapi saya pastikan bahwa dia bukan agennya. Dia itu dulu main basket di Turki dan punya pelatih yang sering bawa pemain Afrika ke Amerika Serikat. Jadi, dia hanya menghubungkan saya dengan pelatihnya itu," katanya.

Cetin kini merupakan seorang tenaga pengajar bahasa Inggris di SMP-SMA Semesta Boarding School, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. Di sana, Alumnus Unnes Semarang ini pun menjabat sebagai pembina basket sekolah.

Hubungan Danny dengan Cetin memang cukup akrab. Buktinya, pada September 2017, Danny sempat menyambangi SMP-SMA Semesta Boarding School untuk menjadi pembicara seminar sekaligus coaching clinic di sana.

Pada awal April mendatang, Perbasi akan terbang ke Mali, Afrika Barat, untuk memburu kemudian mewarganegarakan maksimal sepuluh orang pebasket.

Mereka mengambil sepuluh pebasket Afrika usia Under 15 (U15) untuk memperkuat timnas Indonesia yang mesti lolos kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 pada 2021.

Kebutuhan Perbasi untuk memiliki tim yang kuat muncul setelah Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 bersama Jepang dan Filipina.

Baca Liputan Khusus Tabloid BOLA dan BolaSport.com:

Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia

 

Apa persiapan Perbasi menyambut Piala Dunia Basket tahun 2023 di Jakarta? Salah satunya mendatangkan sepuluh pebasket Under 15 (U15) Afrika. Danny Kosasih, Ketua Umum Perbasi, menganggap para pebasket Afrika memiliki potensi yang luar biasa untuk membantu timnas Indonesia bersaing di Piala Dunia. Rencananya, sepuluh pebasket Afrika itu akan dijadikan warga negara Indonesia. Tentunya, lewat sistempembayaran yang telah disepakati dengan agen pemain. Kerjasama ini tak lepas dari jasa menantu Raja Dangdut Rhoma Irama, Mehmet Cetin sebagai penyambung lidah antara Perbasi dan agen. Danny mengaku penjualan pemain Afrika ke kancah internasional merupakan hal lumrah yang sudah dilakukan negara-negara lain, terutama Asia. Setidaknya menurut Perbasi, mendatangkan pemuda asing usia di bawah 15 tahun jauh lebih mudah daripada menaturalisasi pemain. ditambah adanya aturan orang asing di bawah 15 tahun dapat memilih kewarganegaraan tanpa perlu melalui proses birokrasi yang berbelit. Apa pendapat Bolamania? Sudah seputus asa itukah Perbasi akan kemampuan pebasket di negaranya sendiri? Akankah Pemerintah mau bekerjasama dan mendanai mega proyek Perbasi yang konon menelan biaya hingga ratusan milyar rupiah ini? Sila nikmati penelusuran BOLA di edisi Jumat yang sudah terbit hari ini. #CintaiprodukIndonesia Backsound: @iwaktherockfish

A post shared by TABLOID BOLA (@tabloid_bola) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P