Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Umum Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih, mengklaim telah diberi izin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk memboyong sepuluh pebasket Afrika ke Indonesia.
Rencana tersebut dilakukan Perbasi guna memperkuat timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia Basket 2023, pada 2021 mendatang. Kemenpora, kata Danny, akan memberi sokongan dana pada Perbasi untuk melancarkan proyek tersebut.
"Tapi saya belum tahu berapa besar yang akan pemerintah cairkan. Yang pasti tidak mungkin pemerintah kasih 100 persen," katanya.
Selain dari pemerintah, Danny pun memastikan bahwa proyek tersebut mendapat kucuran dana dari FIBA dan beberapa sponsor lain termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kami sudah dapat beberapa sponsor, tapi saya enggak mau menyebutkannya," tutur dia.
Tak hanya itu, Perbasi pun mengklaim telah membahas aturan dalam merekrut sepuluh pebasket Afrika ini dengan Imam.
(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Perbasi Warganegarakan Sepuluh Orang Afrika untuk Timnas)
Menurut Perbasi, Imam berkomitmen untuk membantu mega proyek Perbasi ini, terutama dalam urusan proses pewarganegaraan sepuluh pemuda Afrika itu.
Namun, saat ditemui BolaSport.com pada Kamis (22/3/2018), Imam menampik pernyataan Danny.
Dia mengaku belum pernah membahas proyek tersebut dengan Perbasi.
"Saya profesional saja, enggak mau ikut-ikutan. Saya serahkan saja (pada Perbasi), apalagi itu urusan cabang mereka. Biarkan disesuaikan dengan keinginan Perbasi," ucap Imam.
Meski demikian, Imam berharap Perbasi menimbang terlebih dulu rencana tersebut. Ia khawatir proyek itu merusak sistem pembinaan bibit pebasket Indonesia.
"Manfaatkan anak-anak Indonesia yang terus berlatih. Kita punya banyak pelajar, banyak sekali. Saya khawatir program itu berdampak pada penerus basket Indonesia," tutur Imam.
(Baca juga: Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia - Mantu Rhoma Irama di Balik Proyek Perbasi)
Pada awal April mendatang, Perbasi akan terbang ke Mali, Afrika Barat untuk memburu lalu kemudian mewarganegarakan maksimal sepuluh orang pebasket.
Mereka mengambil sepuluh pebasket Afrika usia Under 15 (U15) untuk memperkuat timnas Indonesia yang mesti lolos kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 pada 2021.
Kebutuhan Perbasi untuk memiliki tim yang kuat muncul setelah Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023 bersama Jepang dan Filipina.
Baca Liputan Khusus Tabloid BOLA dan BolaSport.com:
Pro-Kontra Mega Proyek Basket Indonesia
A post shared by TABLOID BOLA (@tabloid_bola) on