Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Formula 1 asal Inggris, Lewis Hamilton, terpaksa melihat Sebastian Vettel (Jerman) memenangi balapan GP Australia, 25 Maret lalu.
Lewis Hamilton bisa saja menjadi yang tercepat, jika tim Mercedes menyuruh pebalapnya itu untuk meningkatkan kecepatannya.
Namun, pebalap berusia 33 tahun ini, disalip Vettel pada saat berada di pit.
Hal itu membuat Hamilton hanya bisa menonton Vettel memenangkan GP Australia dan dia finis kedua dengan selisih waktu +5,036 detik.
(Baca Juga : Begini Peringatan Lewis Hamilton untuk Daniel Ricciardo)
Padahal, Vettel dan mobil Ferrarinya terkenal tidak akur dengan Sirkuit Melbourne Grand Prix, Australia.
Hal itu dibuktikan dengan jarangnya pebalap Jerman itu melakukan overtake.
Pada saat Hamilton di pit, ada glitch pada alat pengukur waktu Mercedes di paddock dan Mercedes akhirnya menemukan pokok permasalahan yang mereka hadapi.
(Baca Juga: Mobil Alami Selip, Max Verstappen Salahkan Chasis)
Ternyata dalam sistem mereka ada bug dan hal itu yang membuat glitch pada alat pengukur waktu tim Mercedes.
Direktur teknis Andrew Shovlin dan tim menyesal karena tidak memberi tahu Hamilton untuk menambah kecepatannya.
(Baca Juga : Max Biaggi Merasakan Duka Mendalam Pasca Meninggalnya Ralf Waldmann)
"Kami bisa mendorong mobil lebih cepat lagi", kata Shovlin dikutip Bolasport.com dari express.
"Karena tim merasa masih aman, dan kami pikir Sebastian (Vettel) akan berada di belakang kami, kami tidak menyuruh Lewis(Hamilton) untuk menambah kecepatan," ujar Shovlin lagi.
Shovlin menerangkan bahwa mobil Mercedes cukup cepat untuk menang, namun tim Mercedes melakukan kesalahan manajemen pada saat balapan.