Kalahkan Joseph Parker, Catatan Apik Anthony Joshua Justru Tercoreng

Petinju kelas berat, Anthony Joshua, berhasil menang dalam pertarungan kontra Joseph Parker yang berlangsung di Principality Stadium, Cardiff, Sabtu (31/3/2018).

Dalam pertarungan unifikasi gelar Anthony Joshua berhasil menang angka mutlak atau unanimous decision.

Petinju berkebangsaan Inggris itu berhasil menang setelah ketiga juri memberikan kemenangan angka baginya yakni 118-110, 119-109, 118-110.

Kemenangan tersebut berhasil menyatukan gelar juara dunia versi WBA, IBF, dan IBO miliknya dengan gelar juara dunia versi WBO yang dipegang Joseph Parker.

Namun kemenangan tersebut juga mencoreng catatan impresifnya sejak melakukan debut tinju profesional.

(Baca Juga: Franco Morbidelli dan Tongkat Estafet Kejayaan Pebalap Italia di Kelas MotoGP)

Pasalnya ini adalah kali pertama Anthony Joshua gagal membuat KO lawannya dalam waktu normal 12 ronde.

Dalam 20 pertarungan sebelumnya, Joshua selalu menang telak baik lewat kemenangan KO maupun TKO.

Termasuk dalam pertarungan melawan salah satu petinju terbaik di dunia, Wladimir Klitschko.

Meski begitu catatan pertandingan Joshua masih sempuna dengan selalu menang dalam 21 pertandingan (20 KO).

Sedangkan bagi Parker, ini juga menjadi kekalahan perdananya dari 25 pertarungan yang pernah dilakoninya.

Berkat kemenangan tersebut, Joshua kini tinggal selangkah lagi untuk menjadi juara dunia tak terbantahkan (undisputed champion) di divisi kelas berat.

Namun dia harus mampu mengalahkan pemegang sabuk juara dunia tersisa yaitu juara tinju kelas berat versi WBC, Deontay Wilder.

 

Jika proyek Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dalam merekrut dan mewarganegarakan sepuluh pebasket U15 Afrika berjalan lancar, mereka dipastikan telah melakukan pelanggaran hukum. Alasannya, tak ada undang-undang yang dapat menjadi pijakan hukum dalam proses perekrutan tersebut. Jika memang ingin merekrut pebasket asing di bawah 18 tahun, Perbasi harus melalui skema pemilihan warga negara. Namun, itu tak mungkin dilakukan karena proses pemilihan warga negara hanya diperbolehkan bagi warga negara asing hasil kawin campur. Apa pendapat kalian? #Basket #Perbasi #Olimpik

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Apr 1, 2018 at 5:15am PDT