Saina Nehwal Ingin Kembali Bersinar pada Commonwealth Games

Pebulu tangkis tunggal putri India, Saina Nehwal, ingin kembali bersinar pada ajang Commonwealth Games.

Tahun ini, Commonwealth Games digelar di Gold Coast, Australia pada 4-15 April.

"Secara keseluruhan, India akan menjadi yang terbaik dalam semua cabang olahraga pada Commonwealth Games," kata Nehwal kepada DNA yang dilansir BolaSport.com dari Newsx.

Nehwal meraih medali pertama Commonwealth Games pada 2006 saat digelar di Melbourne, Australia. Pada edisi berikutnya, pebulu tangkis berusia 28 tahun ini mendapat keping medali emas.

Dia menjadi pebulu tangkis putri India pertama yang meraih medali emas pada multievent bagi negara persemakmuran Inggris tersebut.

Pada 2010, India berada di posisi kedua setelah Inggris dalam perolehan medali pada Commonwealth Games.

(Baca juga: PV Sindhu Berharap Segera Pulih demi Raih Medali pada Commonwealth Games 2018)

"India berada di urutan kedua dalam penghitungan medali keseluruhan pada 2010. Kami meraih 99 medali setelah mendapat tambahan medali dari tim hoki putra dan bulu tangkis pada hari terakhir Commonwealth Games," ujar Nehwal.

"Saat itu, saya meraih medali emas, sedangkan tim hoki mendapat perak. Saya merasa sangat senang berada di podium dan saya tidak bisa melupakannya," aku Nehwal

Saina Nehwal selanjutnya bertekad dapat tampil lebih baik pada Commonwealth Games 2018 setelah pada 2014 absen karena mengalami cedera.

Keyakinan Nehwal semakin bertambah melihat tim bulu tangkis India yang lebih diunggulkan saat ini.

Menurut Nehwal, tim bulu tangkis India memiliki kemampuan merata di setiap sektor dan tim yang semakin solid.

 

Jika proyek Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dalam merekrut dan mewarganegarakan sepuluh pebasket U15 Afrika berjalan lancar, mereka dipastikan telah melakukan pelanggaran hukum. Alasannya, tak ada undang-undang yang dapat menjadi pijakan hukum dalam proses perekrutan tersebut. Jika memang ingin merekrut pebasket asing di bawah 18 tahun, Perbasi harus melalui skema pemilihan warga negara. Namun, itu tak mungkin dilakukan karena proses pemilihan warga negara hanya diperbolehkan bagi warga negara asing hasil kawin campur. Apa pendapat kalian? #Basket #Perbasi #Olimpik

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Apr 1, 2018 at 5:15am PDT