Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petinju kelas menengah asal Meksiko Canelo Alvarez Meksiko, dinyatakan tak bersalah oleh presiden WBC pasca dituduh menggunakan doping.
Setelah diperiksa oleh lembaga Nevada State Athletic Commission (NSAC), Canelo Alvarez dinyatakan positif mengonsumsi clenbuterol pada bulan Februari 2018.
Sontak Alvarez menyuarakan bahwa dirinya tidak bersalah.
Petinju berusia 27 tahun itu beralasan bahwa kandungan itu ada di tubuhnya karena daging Meksiko yang dia makan.
Setelah diusut oleh pihak WBC (World Boxing Council), NSAC tidak seharusnya menuding Alvarez menggunakan doping.
(Baca Juga : Ini Penantang Manny Pacquiao Saat Putuskan Kembali Naik Ring Tinju)
Dan akhirnya presiden WBC (World Boxing Council), Mauricio Sulaiman, ikut bersuara terkait dengan masalah Alvarez dan clenbuterol itu.
"Clenbuterol memang sering menjadi skandal dalam sejarah olahraga Meksiko, namun zat tersebut sering digunakan untuk menggemukkan sapi di Meksiko," kata Sulaiman dikutip Bolasport.com dari express.
"Untuk kasus Canelo (Alvarez), mungkin dirinya bersalah karena telah ceroboh untuk menjaga nutrisinya, namun kurangnya bukti dan informasi, dia tidak bisa dituduh menggunakan doping," ujar presiden WBC ini.
(Baca Juga : Anthony Joshua Langsung Tantang Deontay Wilder Setelah Dapat Sabuk WBO)
Untuk saat ini nasib petinju Meksiko ini berada di tangan lembaga NSAC sepenuhnya.
Alvarez yang dijadwalkan untuk berhadapan dengan petinju asal Kazakhstan Gennady Golovkin pada 5 Mei 2018 kemungkinan bisa batal.
Meskipun demikian Golovkin tak ambil pusing.
Dia akan tetap melanjutkan pertandingan dengan atau tanpa Alvarez.