Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Project Director Velodrome Rawamangun, Iwan Takwin, memastikan tempat tersebut nantinya tidak hanya digunakan untuk cabang olahraga balap sepeda indoor.
Setelah Asian Games 2018, kata Iwan, Velodrome Rawamangun yang pembangunannya menghabiskan dana hingga Rp 665 miliar bisa dipakai untuk aneka kegiatan atau olahraga lain.
"Tempat ini nantinya multi purpose events. Berbagai event bisa diadakan di sini," ujar Iwan Takwin kepada para awak media, Selasa (3/4/2018).
(Baca Juga: Bukan Marcus/Kevin, Inilah Pemain Nomor 1 Dunia Versi BWF World Tour dengan Poin Terbanyak)
"Untuk cabang olahraga lain, nanti mereka bisa melaksanakan di bagian tengah velodrome," ucap dia.
Saat ini, Velodrome Rawamangun masih dalam tahap pengerjaan lintasan balap sepeda yang berbahan dasar kayu siberia.
Kayu siberia yang diimpor dari Jerman memiliki karakter lebih empuk dan kering, sehingga aman bagi para pebalap sepeda.
Pembuatan lintasan di Velodrome Rawamangun juga mengandalkan tenaga kerja asal Jerman yang bernaung di bawah perusahaan Ralph Schuermann.
"Nanti di venue bagian tengah akan kami pasang material rubber yang tersertifikasi oleh federasi olahraga lain, seperti FIBA (bola basket)," kata Iwan.
Iwan menambahkan, Velodrome Rawamangun akan selesai dikerjakan pada awal Mei, dan saat itulah tim nasional balap sepeda Indonesia sudah diperbolehkan untuk mencoba lintasan.
Pihak Persatuan Sepeda Internasional (UCI) juga akan melakukan peninjauan untuk mengetahui apakah Velodrome Rawamangun sudah sesuai standar atau belum.