Pebulu Tangkis Ini Rela Melawan Perintah Dokter demi Membela Negaranya pada Commonwealth Games 2018

Pebulu tangkis tunggal putri Malaysia, Soniia Cheah, berani mengambil risiko besar untuk membela timnya pada turnamen Commonwealth Games 2018.

Meski mengambil risiko besar seperti melawan perintah dokter untuk beristirahat, Cheah percaya apa yang dilakukannya adalah hal benar.

Pada pertandingan babak semifinal nomor beregu campuran yang digelar di Gold Coast, Queensland, Australia, Minggu (8/4/2018), pergelangan kaki Cheah terluka.

Dokter kemudian menyarankan agar Cheah beristirahat dan tidak perlu bertanding.

(Baca Juga: Begini Ulah Netizen Indonesia di Tengah Memanasnya Hubungan Valentino Rossi dan Marc Marquez)

Namun, Cheah justru mangkir dari saran dokter dan memutuskan untuk tampil pada laga final melawan Saina Nehwal (India), Senin (9/4/2018).

Walaupun sudah mengambil risiko, di pertandingan tersebut, Cheah justru menelan kekalahan setelah berjuang lewat rubber game dengan skor 11-21, 21-19, 9-21.

Kegagalan tersebut membuat Cheah dan tim Malaysia harus rela kalah dari India dengan skor 1-3.

Sebelum pertandingan, tim Malaysia sudah mempertimbangkan apakah akan menempatkan salah satu pemain ganda putri mereka seperti Vivian Hoo, Chow Mei Kuan atau Shevon Jemie Lai, sebagai pengganti Cheah.

Akan tetapi, Cheah menolak.

"Saya satu-satunya pemain tunggal putri dan saya tidak tahan membiarkan tim turun menggantikan saya," kata Cheah dikutip BolaSport.com dari The Star.

"Ya, saya mengambil risiko dengan bermain karena saya tidak ingin menyia-nyiakan satu poin," ujarnya.

"Ini tanggung jawab saya, tetapi sayangnya saya kalah," tutur Cheah lagi.

(Baca Juga: Ini Alasan 23 pebalap Start dari Belakang dan Hanya Jack Miller yang Ada di Depan pada GP Argentina 2018)

Setelah gagal mengantarkan tim Malaysia menjadi juara, Cheah mengatakan akan fokus ke nomor perorangan.

"Saya akan senang jika bisa mencapai semifinal di nomor perorangan," kata Cheah.

Di nomor perorangan, Cheah menjadi favorit juara bersama dengan unggulan teratas lainnya seperti Pusarla Venkata Sindhu (India) dan Michelle Li (Kanada).

 

Carlo Pernat merupakan salah satu pengamat MotoGP dan pernah menjadi manajer dari beberapa pebalap Italia ternama seperti Loris Capirossi, Max Biaggi dan Marco Simoncelli. Manajer yang saat ini bekerja sama dengan Andrea Iannone itu membeberkan beberapa hal yang menjadi kontroversi pada MotoGP Argentina. Bagaimana menurut kalian? #motogp #termasderiohondo #termasclash #rossi #valentinorossi #marquez #marcmarquez #dorna #carlopernat

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Apr 10, 2018 at 7:23am PD