Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Selain Marcus/Kevin, Ini Pasangan Ganda Putra Indonesia yang Raup Uang Hadiah Terbanyak

By Any Hidayati - Rabu, 11 April 2018 | 20:07 WIB
Pasangan ganda putra nasional, Fajar Alfian (kanan)/Muhammad Rian Ardianto, berpose di atas podium runner-up turnamen Jerman Terbuka 2018 di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Minggu (11/3/2018). (BADMINTON INDONESIA )

Selain pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, duet Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga sukses menembus daftar pemain terkaya pada awal 2018.

Dilansir BolaSport.com dari situs resmi BWF, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menempati peringkat ketiga daftar pemain ganda putra dengan uang hadiah paling banyak.

Fajar/Rian berada di urutan ketiga daftar tersebut setelah berhasil menjuarai turnamen Malaysia Masters 2018 dan menjadi runner-up German Open 2018.

Total, Fajar/Rian mengumpulkan uang hadiah senilai 18.375 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 152,9 juta (Kurs Rp 13.763,17 per 1 dolar AS) hingga awal April 2018. 


Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, bereaksi setelah memastikan diri ke final All England 2018 dengan mengalahkan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark), 21-11, 21-19 pada laga semifinal yang berlangsung di Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (17/3/2018). ( BADMINTON INDONESIA )

Sementara itu, pasangan ganda putra dengan uang hadiah terbanyak ialah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Pasangan berjulukan Minions ini mengantongi 64.650 dolar AS (sekitar Rp 889,79 juta) setelah meraih gelar juara pada Indonesia Masters, India Open, dan All England Open 2018.

Satu setrip di bawah Marcus/Kevin ialah pasangan gaek asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.

Hingga awal April tahun ini, Mathias Boe/Carsten Mogensen sudah mengantongi 24.081 dolar AS (sekitar Rp 331,43 juta).

(Baca Juga: Paling Banyak Kumpulkan Hadiah Awal Tahun, Tai Tzu Ying Geser Tunggal Putri Terkaya 2017)