Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Move On' dari Luka Lama, Manny Pacquiao Rancang Rencana Baru yang Menggairahkan di Tinju

By Susi Lestari - Kamis, 19 April 2018 | 19:17 WIB
Ikon tinju Filipina, Manny Pacquiao, melambaikan tangan kepada awak media setelah terpilih sebagai senator pada 19 Mei 2016. ( NOEL CELIS/AFP PHOTO )

Ada banyak harapan yang sedang dipikirkan oleh seorang petinju profesional yang namanya begitu melegenda di Filipina, Manny Pacquiao.

Harapan-harapan itu muncul setelah Pacquiao memutuskan untuk comeback ke ring tinju di tahun ini.

Sebagai seorang yang telah malang-melintang di tinju, nama Pacquiao selalu dikaitkan dengan simbol perjuangan di negara asalnya.

Di pertarungan terakhir Pacquiao melawan petinju asal Australia, Jeff Horn, adalah buktinya.

(Baca juga: Fajar/Rian Ingin Lanjutkan Tradisi Emas Ganda Putra pada Kejuaraan Asia 2018)

Kala itu, Horn yang tampil di hadapan publik sendiri di Suncorp Stadium,Brisbene, Australia, Minggu (2/7/2017), mampu membuat kejutan besar.

Tampil sebagai underdog, Horn justru mampu menumbangkan jawara delapan divisi tinju tersebut melalui kemenangan angka mutlak.

Ujungnya, Pac Man harus melepaskan gelar WBO kelas welter-nya setelah juri memberikan penilaian 117-111, 115-113, 115-113, untuk keunggulan Horn.

Kekalahan ini dapat diibaratkan menjadi luka yang mengangga untuk Pacquiao yang sempat berharap duel ini akan menjadi tiketnya untuk bertarung melawan Floyd Mayweather Jr.

Kecewa itu ternyata bukan hanya milik Pac Man.

Jutaan rakyat Filipna juga tidak bisa menerima hasil tersebut.

"Kami berharap Manny Pacquiao dapat menang lagi, tetapi Anda tidak mungkin terus-menerus menag," kata seorang penduduk Filipina bernama Zia Alonto Adiong selepas penyelenggaraan nonton bareng pertarungan Pacquiao-Horn dikutip BolaSport.com dari Tribunnews.

"Saat ini, moral kami dalam tahap rendah, namun bagi kami, Pacquiao tetap menjadi simbol dari perjuangan," lanjutnya.

Kini, belum genap setahun setelah kekalahan penuh kecewa itu, Pacquiao mulai bangkit.

Petinju yang juga bekerja sebagai senator di negaranya tersebut memutuskan untuk comeback.

Juara welter WBA dari Argetina, Lucas Matthysse, yang akan menjadi lawan pertama dari Pacquiao.

Belum juga pertarungan pertamanya dimulai, Pacquiao sudah menyiapkan rencana lain.

Pacquiao menyatakan dia memiliki keinginan untuk bertarung di Manila, mungkin melawan Vasyl Lomachenko (Ukrania) setelah dia melawan Matthysse.

(Baca juga: Tim AHRT Indonesia Pasang Target Tinggi pada Balapan Pertama ARRC di Australia)

"Itu menjadi salah satu rencana saya, bertarung melawan Lomachenko. Rencananya saya ingin bertarung di sini, di negara saya, tepatnya di Manila," kata Pacquiao dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.

"Jadi baik itu Lomachenco atau siapapun selama di Manila, tidak masalah. Itu akan menyenangkan," tutur Pacquiao lagi.

Selanjutnya, pertarungan antara Pacquiao melawan Matthysse dijadwalkan akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 14 Juli 2018.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P