Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) meminta para pemain menandatangani perjanjian anti korupsi.
Langkah tersebut ditempuh untuk mencegah terjadinya kasus pengaturan skor seperti yang dialami dua pebulu tangkis Malaysia belum lama ini.
Presiden BAM Datuk Seri Mohamad Norza Zakaria mengatakan bahwa opsi tersebut merupakan salah satu langkah pencegahan yang diambil BAM.
Dia mengatakan bahwa BAM ingin meningkatkan kesadaran para pejudi tentang ancaman pengaturan skor pertandingan.
"Kami tidak hanya bertindak setelah ada keputusan dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) atas dua pemain. Tetapi, kami mulai dari sekarang secara bertahap untuk mendidik para pemain," ucap Norza.
"Kami akan menandatangani perjanjian (oleh pemain dan pelatih) pada 28 April dan kami akan bekerja sama dengan Komisi Anti Korupsi Malaysia," ucap Norza.
Sebelum mengesahkan perjanjian, pihak BAM akan memberi penjelasan kepada pemain dan pelatih tentang proses dan kebutuhan untuk melawan pengaturan skor pertandingan.
"Kami ingin mendidik mereka melawan kegiatan semacam itu," ujar Norza seperti dilansir BolaSport.com dari NST.
(Baca juga: Christian Hadinata Jelaskan Kombinasi Pasangan Ganda pada Piala Thomas 2018)
Sementara itu, Norza menolak untuk berspekulasi tentang mengapa BWF butuh waktu lama untuk memberikan putusan kepada dua pemain Malaysia yang terlibat pengaturan skor setelah sidang diadakan pada 26-27 Februari lalu.