Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alasan Pelatih Ganda Putri Tidak Pisahkan Pasangan Della/Rizki

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 23 April 2018 | 18:05 WIB
Ganda putri Indonesia, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, saat berhadapan dengan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) pada babak 16 besar All England Open 2018 di Arena Birmingham, Birmingham, Kamis (15/3/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Pelatih ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, mengaku punya alasan tersendiri terkait tidak dipisahkannya pasangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta.

Belum lama ini, Eng Hian kembali melakukan perombakan formasi pada tubuh tim ganda putri.

Dari sejumlah pasangan, hanya duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta yang selamat dari "perceraian".

Selebihnya, mengalami perubahan tandem di dalam lapangan pertandingan, termasuk pemain senior yang baru kembali dari cedera lutut serius, Nitya Krishinda Maheswari.


Pelatih ganda putri nasional, Eng Hian, berbicara kepada awak media pada sela acara penghargaan Candra Wijaya International Badminton Center, di Tangerang Selatan, Selasa (19/12/2017).(NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM)

"Saya tidak memisahkan Della/Rizki karena mereka masih baru," ucap Eng Hian kepada awak media termasuk BolaSport.com di Hall Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Hasil memang belum sesuai target, tetapi kami melihat performa mereka lebih konsisten dibanding Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani," kata pelatih yang akrab disapa Didi itu.

Pergantian pasangan bukanlah hal baru pada tim nasional ganda putri Indonesia.

Era tersebut dimulai ketika Nitya Krishinda Maheswari yang saat itu bertandem dengan Greysia Polii mengalami cedera parah.

Gara-gara cedera itu, Nitya harus naik meja operasi dan butuh waktu cukup lama untuk pulih 100 persen.

Baca juga: Bulu Tangkis Resmi Dijadikan Sebagai Media untuk Ciptakan Perdamaian

Eng Hian pun memutar otak. Salah satu strategi yang diambil ialah memisahkan Greysia dari Nitya.

Tak ingin performa Greysia menurun, Eng Hian lantas memasangkan atlet berdarah Manado itu dengan pemain muda, Apriyani Rahayu.

Setelah itu, pasangan-pasangan ganda putri lainnya ikut mengalami pergantian formasi hingga sekarang.

"Saya juga memberi target kepada Della/Rizki dan akan dievaluasi sampai akhir tahun ini," ucap Eng Hian.

"Tahun ini, saya harap ada hasil. Kalau iya, berikutnya ya 2020 (Olimpiade Tokyo). Kalau tidak, ya akan ada progam baru," kata Eng Hian lagi.

Kejuaraan Asia 2018 akan menjadi ujian baru bagi Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta.

Di sana, mereka dituntut Eng Hian untuk menampilkan komitmen menjadi juara secara maksimal.


Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, bereaksi setelah mencetak poin saat melawan Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva (Bulgaria) pada laga yang berlangsung di di Birmingham Arena, Inggris, Rabu (14/3/2018). ( BADMINTON INDONESIA )

Hal serupa juga diberikan kepada dua pasangan ganda putri nasional lainnya yang turun pada Kejuaraan Asia 2018, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani.

Tahun ini, kejuaraan Asia akan digelar di Wuhan Sports Center Gymnasium, Wuhan, China, 24-29 April 2018.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P