Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak begitu bersinar sebagai pemain ternyata membuat Suci Rizki Andini memilih segera gantung raket.
Suci Rizki Andini sempat menjadi andalan sektor ganda putri Indonesia ketika masih bermukim di area Pelatnas Cipayung.
Tercatat Suci pernah memenangi turnamen seperti Austrian Open 2015 dan berbagai gelaran bulu tangkis level International Challenge.
Namun, karier bulu tangkis Suci Rizki Andini sebagai pemain dianggap tidak berkembang hingga akhirnya terdegradasi pada akhir tahun 2015.
Perempuan 25 tahun tersebut kemudian kembali ke klub yang membesarkannya yaitu Mutiara Cardinal Bandung.
(Baca Juga: Alasan Pelatih Ganda Putri Tidak Pisahkan Pasangan Della/Rizki)
Meski berstatus pemain non-pelatnas, Suci kerap mengikuti turnamen bulu tangkis nasional maupun dunia.
India Open 2018 menjadi turnamen terakhir Suci Rizki Andini sebelum memutuskan untuk gantung raket dan memilih melatih di klubnya.
"Mulai awal Februari 2018 lalu saya sudah mulai fokus menjadi asisten pelatih di Mutiara," ujar Suci seperti dikutip BolaSport.com dari Djarum Badminton
"Saya diberikan tanggung jawab membantu Koh En (Panggila Enroe Suryanto)," kata Suci Rizki Andini.
Keputusan Suci untuk menjadi pelatih mengingatkan pada beberapa nama mantan pebulu tangkis yang sukses melatih para juara.
Lihat saja Vita Marissa yang mendampingi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Di samping itu ada juga nama Herry Iman Piengardi yang sukses mencetak banyak ganda putra terbaik Indonesia termasuk nomor satu dunia saat ini, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Dan kini impian Suci pun tak jauh berbeda dari para senior yang telah alih profesi dari pemain menjadi pelatih tersebut.
"Keinginan terbesar saya saat ini, ingin bisa mencetak anak asuh saya yang mampu berprestasi yang tentunya jauh melebihi saya pada saat di Pelatnas dulu," kata Suci memungkasi.