Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan juara tinju kelas berat asal Inggris, David Haye, merasa dirinya telah salah memperkirakan kekuatannya.
David Haye bakal melakoni pertarungan jilid dua kontra Tony Bellew pada Mei mendatang.
Haye yang kalah TKO pada pertemuan pertama (4/3/2017) mengaku bahwa saat itu dia telah salah menaksir kekuatannya.
Mantan juara tinju kelas berat WBA itu menjelaskan bahwa dua kemenangan mudah yang diraih sebelumnya justru berbuah petaka.
David Haye yang sempat absen selama tiga tahun lebih itu sempat mengira bahwa kemampuan tinjunya telah kembali seperti pada masa keemasannya.
(Baca Juga : Daud Yordan Bawa Pulang Dua Gelar Setelah Tumbangkan Petinju Tak Terkalahkan Rusia)
"Perkiraan saya terlalu tinggi. Saya pikir saya masih sebagus 2012 silam (sebelum melawan Bellew)," kata Haye dikutip BolaSport.com dari Sky Sport.
Petinju berumur 37 tahun ini sempat menepi dari ring tinju karena mengalami cedera tendon.
Haye baru kembali turun ke ring pada 2016. Dia meraih kemenangan mudah atas Mark de Mori (16/1/2016) dan Arnold Gjergjaj (21/5/2016).
Petinju berjuluk Hayemaker ini hanya butuh satu ronde untuk mengalahkan de Mori.
(Baca Juga : Ini Ungkapan Perasaan Istri Daud Yordan ketika Suaminya Bertanding di Rusia)
Adapun saat melawan Grergjaj, Haye menang TKO pada ronde kedua.
David Haye menjelaskan bahwa pertarungan melawan Dereck Chisora (14/7/2012), merupakan pertandingan kompetitif terakhirnya.
Haye saat itu berhasil menang TKO atas Chisora, sebelum menderita cedera tendon yang memaksanya absen lama.
David Haye kini akan berusaha untuk membayar kesalahannya melalui pertandingan ulang melawan Tony Bellew yang akan digelar pada 5 Mei mendatang di The O2 Arena, London, Inggris.