Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih senam artistik Indonesia, Tumiran, mengakui aspek mentalitas masih menjadi persoalan bagi para atlet asuhannya, baik di tingkat junior maupun senior.
Hal itu dinyatakan Tumiran pada sela Kejuaraan Asia Senam Artistik Junior Asia 2018 (15th Junior Artistic Gymnastics Asian Championships 2018) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Tumiran menyebut sejumlah anak asuhnya terlihat belum begitu percaya diri kala melihat penampilan atlet luar negeri yang dinilai memiliki kemampuan lebih baik.
Baca juga: Menpora Resmi Buka Kejuaraan Asia Senam Artistik Junior 2018 di Istora Senayan
"Psikis anak-anak terlihat sekali, mereka terkadang masih grogi dan minder. Entah itu atlet junior atau senior, semuanya sama saja," ujar Tumiran.
"Ketika mereka melihat penampilan lawan yang bagus, terasa sekali mereka gemetar," ujar pelatih asal Jawa Timur tersebut.
Kendati demikian, Tumiran enggan menyerah begitu saja dengan terus memompa semangat para atletnya demi mencapai hasil yang diinginkan.
Salah satu metode khusus yang dilakukan untuk memperkokoh mentalitas para atlet senam artistik yakni dengan memanfaatkan ahli psikologi.
"Kami dari PB Persani punya tim psikolog sendiri," ucap Tumiran.
Terkait 15th Junior Artistic Gymnastics Asian Championships 2018, Tumiran menilai para atlet juniornya sudah tampil maksimal.
Baca juga: Lontarkan Kalimat Pedas, Jawaban Valentino Rossi Bikin Marc Marquez Bungkam
"Mereka bisa menunjukkan apa yang dimiliki untuk rangkaian gerakan mereka. Saya lihat tadi sudah lumayan. Kurang lebih 95 persen sudah mereka tunjukkan," ujar Tumiran.
Ajang 15th Junior Artistic Gymnastics Asian Championships 2018 diikuti oleh atlet junior dari 21 negara.
Negara-negara yang berpartisipasi akan bersaing memperebutkan tiket menuju Youth Olympic Games 2018 di Buenos Aires, Argentina.
Indonesia akan memperebutkan satu dari delapan tiket yang tersedia untuk wilayah Asia.