Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai seorang legenda sepak bola Singapura, Fandi Ahmad mendapatkan kehormatan dari negaranya melalui Museum Olahraga Singapura.
Tak bisa dipungkiri, Fandi Ahmad adalah salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki Singapura.
Pria kelahiran 29 Mei 55 tahun silam itu menjalani karier seniornya sebagai pengisi pos lini depan dan tengah dalam rentang tahun 1978 hingga 1999.
Berbagai klub pernah ia bela dalam kariernya, termasuk klub Eropa dan Indonesia.
Di Eropa, Fandi yang kini melatih skuat Young Lions tercatat bergabung dengan klub Liga Belanda, FC Groningen, pada 1983 hingga 1985.
(Baca juga: Ini Benda Bersejarah Milik Cesc Fabregas yang Menemani Kariernya di Liga Inggris)
Bersama Groningen, Fandi menorehkan 36 penampilan dan 11 gol.
Di Niac Mitra pula Fandi Ahmad meraih gelar juara Galatama musim 1982-1983.
Sebelum bergabung dengan Groningen, Fandi merumput di Indonesia bersama Niac Mitra pada 1982-1983 dengan torehan 16 penampilan dan empat gol.
Di level timnas, Fandi merasakan membela timnas Singapura 101 kali dengan torehan 55 gol pada 1979 hingga 1997.
Sang legenda telah mempersembahkan masing-masing tiga medali perunggu dan perak di ajang SEA Games bagi negaranya.
Jasa-jasa Fandi kepada negaranya pun terkenang di Museum Olahraga Singapura.
Di museum yang terletak di dalam area Singapore Sports Hub, Kallang, ini terdapat satu bagian khusus yang memajang memorabilia milik Fandi.
BolaSport.com yang berkesempatan melihat langsung memorabilia tersebut menyaksikan empat benda koleksi Fandi yang dipajang.
Koleksi memorabilia tersebut terdiri dari medali, bola, buku biografinya, serta kostum dengan nomor keramatnya, 17.
Tak ketinggalan museum ini juga memberikan uraian singkat mengenai rekam sepak terjang Fandi melalui teks dan video interaktif.
Untuk masuk ke museum dan melihat memorabilia Fandi serta koleksi lainnya, warga Singapura dibebaskan dari biaya apapun alias gratis dengan menunjukkan identitas yang berlaku.
Warga negara lain termasuk Indonesia dikenakan tarif sebesar 10 dolar Singapura bagi orang dewasa dan 5 dolar Singapura bagi anak di bawah usia 18 tahun, pelajar atau mahasiswa, serta orang lanjut usia.
(Baca Juga : Kejuaraan Asia 2018 - Gagal Juara, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Justru akan Jadi Ganda Campuran Nomor 1 Dunia)
Akses gratis bagi warga negara non-Singapura hanya berlaku bagi anak di bawah usia enam tahun.
Mencapai museum ini pun tidak sulit karena terletak sangat dekat dari stasiun MRT stadion.
Museum Olahraga Singapura buka pada pukul 10.00 hingga 18.00 pada hari kerja dan pukul 10.00 hingga 21.00 pada akhir pekan serta hari libur.